Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten Viral TikTokers Berhijab Pamer Payudara, Psikolog: Ada Perasaan Puas Saat Terkenal dan Viral

Kompas.com - 30/05/2022, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan terjadi fenomena di mana sejumlah pengguna media sosial melakukan aksi agar bisa terkenal dan viral, meski akibatnya dikecam masyarakat.

Sebut saja kasus pengguna aplikasi TikTok atau TikTokers @babyca666 yang menjadi perbincangan warganet, usai mengunggah konten vulgar dengan memamerkan payudaranya.

Menurut praktisi psikologi di Kota Solo, Hening Widyastuti, ada perasaan puas ketika seseorang sudah merasa terkenal, kontennya viral, dan banyak dilihat oleh pengguna media sosial lain.

Kondisi ini, kata dia, berkaitan dengan psikologis seseorang yang juga merasa senang jika tujuannya sudah tercapai.

Baca juga: Heboh TikTokers Berhijab Pamer Payudara, Kenapa Tunggu Viral Baru Minta Maaf?

Walaupun harus menerima banyak hujatan dan kritik dari warganet, mereka cenderung tidak memikirkan dampak jangka panjang dari perbuatannya.

"Secara psikologis, kaitannya sama kebutuhan dasar manusia. Dia cari jalan pintas, tapi enggak memikirkan dampaknya," papar Hening saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/5/2022).

"Secara proses di internalnya terdorong kuat untuk dia (berpikir) 'aku harus terkenal.' Mungkin dia di lingkungan teman-temannya bisa jadi sebetulnya bukan orang yang populer, bukan orang yang famous, bisa jadi seperti itu," sambung dia.

Hening mengakui, bukan kali ini saja seseorang menghalalkan segala cara untuk bisa terkenal, dan berakhir dengan konten viral di media sosial seperti pada kasus TikTokers berhijab pamer payudara.

Dijelaskannya, fenomena itu bisa saja terjadi lantaran orang tersebut ingin menunjukkan ataupun membuktikan bahwa dirinya mampu. Terlebih, jika mereka kerap merasa diremehkan oleh lingkungan sekitarnya.

"Di dalam dirinya ada rasa untuk ingin juga menunjukkan 'aku enggak seperti yang kalian pikir. Aku juga bisa membuktikan.' Masalahnya dia lewat jalan pintas, cuma mikir yang penting viral, tapi dampaknya dia enggak memikirkan jauh ke depan," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, bahwa orang yang ingin kontennya viral dan terkenal dengan cara negatif, sebenarnya mengetahui perbuatannya menyalahi etika maupun norma.

Akan tetapi, semua aturan itu dilanggar hanya demi keinginan agar diakui eksistensi atau keberadaannya.

"Sebetulnya dia tahu ini akan menjadi hujatan netizen, dan sebagainya tapi itu dimanfaatkan akhirnya melakukan hal yang negatif. Ibaratnya dia abaikan rasa malu, hanya demi ingin menunjukkan dan membuktikan diri bahwa dia bisa," tutur Hening.

Menurutnya, manusia secara alamiah memang memiliki keinginan untuk tampil di depan publik. Hal itu dilakukan untuk membuktikan bahwa dirinya mampu, serta tidak ingin direndahkan oleh orang lain.

Akibatnya, terdorong untuk melakukan berbagai hal yang bisa dilihat orang di sekitarnya, dan memperlihatkan bahwa mereka patut untuk diperhitungkan.

Baca juga: Siswi SMA Jadi Korban Video Asusila Revenge Porn, Ini Saran Psikolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com