Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Warga Menjarah Truk Pengangkut Lele yang Terguling, Psikolog: Rasa Empati Terkikis

Kompas.com - 06/02/2022, 13:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video baru-baru ini diunggah di media sosial dengan menampilkan sejumlah warga menjarah lele, usai truk pengangkut lele terguling di Subang, Jawa Barat.

Seperti diiberitakan Kompas.com, Sabtu (5/2/2022) truk lele terguling itu dikemudikan oleh Edi yang mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Randu Sari, Subang pada Kamis (3/2/2022) lalu. Sehingga, muatan lele yang dibawanya berhamburan ke area persawahan.

Akan tetapi, alih-alih menolong Edi warga yang berkumpul di lokasi kecelakaan justru menjarah lele-lele tersebut.

Dalam video viral yang beredar, sang pengemudi truk hanya bisa menangis pasrah di pinggir sawah saat mengetahui puluhan kilogram lele yang diangkutnya diperebutkan warga.

Baca juga: Konflik Pelanggan dengan Driver Ojol yang Dimaki dan Diberi Bintang 1, Ini Kata Sosiolog

Adapun kecelakaan tersebut terjadi saat Edi sedang mengantuk, kemudian menabrak pohon dan menyebabkan truk lele terguling ke sawah.

"Saya tuh nabrak tuh pohon yang tinggi itu. Untung enggak nabrak tiang ini," ujar Edi.

Tanggapan psikolog soal warga menjarah lele

Terkait dengan warga menjarah lele dari kecelakaan truk tersebut, Praktisi Psikologi di Kota Solo Hening Widyastuti pun angkat bicara.

Menurutnya, ada banyak faktor yang mendorong masyarakat bersikap seperti ini. Faktor itu di antaranya permasalahan sosial, ekonomi, pembangunan yang tidak merata, hingga ketimpangan sosial.

"Jadi mereka kesulitan ekonomi, kalau orang kesulitan ekonomi efeknya lebih cenderung psikologis atau emosinya lebih tinggi. Jadi, cari jalan pintas dan sebagainya," ujar Hening saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/2/2022).

Dia menambahkan, banyak penguasa di pemerintahan yang bersikap adil pada masyarakat, namun ada juga sejumlah pejabat yang diketahui melakukan praktik korupsi untuk diri sendiri serta keluarganya guna memperkaya diri. Hal itu dinilai dapat berpengaruh dalam pola pikir masyarakat. 

"Ini efek luar biasa buat masyarakat kita. Orang menengah ke bawah yang sulit mencari nafkah, dengan melihat gaya hidup publik figur pada akhirnya memiliki rasa iri, dengki, rasa egois tumbuh membesar, hingga terkikisnya rasa kebersamaan antar masyarakat," paparnya.

Dijelaskan Hening, warga yang menjarah truk lele terguling tersebut bisa disebabkan pula karena adanya kekecewaan diri sendiri maupun terhadap situasi kondisi saat ini, baik ekonomi yang tidak merata, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), dan sulitnya mencari uang.

"Akhirnya ada kesempatan di depan mata yang seharusnya dia berpikir panjang ini (lele) pemiliknya siapa, harus bagaimana. Dia enggak (berpikir seperti itu), yang dipikirin cuma keuntungan aja," ungkap Hening.

"Jadi yang dia pikir cuma keuntungan, ini bisa jadi uang, bisa dimanfaatkan dan tidak berpikir panjang. Ini yang jelas kepentingan diri sendiri. Jadi rasa empatinya sangat kurang sekali," sambung dia.

Kondisi tersebut pada akhirnya mengikis rasa empati atau kepedulian masyarakat, serta rasa kebersamaan untuk menolong korban.

"Mereka berpikir ada barang yang bukan hak atau miliknya, bisa dijadikan keuntungan untuk dirinya sendiri. Sangat memprihatinkan sekali kondisi saat ini," ucap Hening menanggapi penjarahan warga terhadap truk lele terguling di Subang.

Baca juga: Apa Itu Empati dan Cara Meningkatkan Empati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com