Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Tersembunyi di Dalam Piramida Maya Kuno?

Kompas.com - 30/05/2022, 11:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Piramida bukan hanya dibangun oleh orang Mesir kuno. Peradaban Maya kuno di Amerika Selatan pun tercatat membangun ratusan piramida di seluruh Mesoamerika dari sekitar 1000 SM hingga 1500 M.

Tapi sebenarnya, apa sih yang diletakkan oleh orang-orang Maya kuno di dalam piramida yang mereka bangun?

Dikutip dari Live Science, Minggu (29/5/2022) seperti halnya orang Mesir kuno, ternyata orang Maya kuno juga menempatkan berbagai macam artefak di dalam piramida, salah satunya harta karun.

Piramida-piramida Maya kuno biasanya digunakan untuk ritual, sementara yang lain berfungsi sebagai makam untuk penguasa atau individu elit lainnya.

Baca juga: Kebiasaan Suku Maya Hias Gigi Pakai Permata, Bukan Cuma untuk Estetika

Sehingga tak heran bila di dalam piramida pun ditemukan artefak seperti topeng giok, manik-manik batu giok, bilah obsidian, dan duri ikan pari yang merupkan simbol pengorbanan diri untuk orang Maya kuno.

Sementara itu, batu giok memang menjadi barang berharga bagi orang Maya kuno. Contoh paling terkenal adalah singgasana jaguar yang ditemukan di piramida El Castillo.

"Maya klasik menghargai batu giok tak hanya karena nilai dan keindahannya, tetapi juga sebagai batu yang sangat penting secara simbolis," tulis Karl Taube, seorang profesor antropologi di University of California, Riverside, dalam sebuah artikel tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Ancient Mesoamerika.

Piramida Maya berisi banyak artefak luar biasa lainnya. Misalnya, sebuah piramida di situs San Bartolo, di Guatemala utara, berisi fragmen dari apa yang mungkin merupakan kalender Maya paling awal yang pernah ditemukan, yang berusia lebih dari 2.200 tahun.

Sebuah piramida di Copan, Honduras diketahui juga memiliki prasasti besar yang berisi lebih dari 2.000 simbol Maya tertulis di tangganya. Prasasti tersebut menceritakan sejarah penguasa Copan.

Maya menggunakan sistem penulisan yang kadang-kadang disebut "hieroglif Maya."

Sistem penulisan ini, memiliki simbol yang mewakili pengucapan yang membentuk kata-kata yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh para ahli.

Baca juga: Suku Maya Pakai Kalender sejak 2.200 Tahun Lalu, Bukti Awalnya Ditemukan di Guatemala

Tetapi tak hanya itu, piramida Maya kuno sering mengandung sesuatu yang lebih aneh, yaitu piramida berukuran lebih kecil di dalam piramida besar.

Salah satu contohnya adalah piramida 'El Castillo' yang berada di situs Chichen Itza di Semenanjung Yucatan. Piramida di sana berisi piramida lain yang lebih kecil.

"Ketika mereka tiba di situs yang sebelumnya dihuni dan ditinggalkan, penghuni kuno Semenanjung Yucatan tak menghancurkan struktur lama," kata Andrés Tejero-Andrade, seorang profesor di Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM) yang telah mempelajari dan menulis tentang El Castillo.

Sebaliknya, piramida yang baru dibangun di atas yang sudah ada sebelumnya. Begitu seterusnya. Inilah mengapa El Castillo memiliki struktur bertumpuk.

Denisse Lorenia Argote Espino, seorang peneliti di Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mencatat, bahwa membangun piramida di atas piramida lain adalah praktik umum di zaman pra-Hispanik (sebelum Spanyol tiba).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com