Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Obat Hipertensi Seumur Hidup Tidak Sebabkan Penyakit Ginjal, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 19/05/2022, 17:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengobatan hipertensi adalah perawatan jangka panjang, untuk mengontrol tekanan darah agar tidak memicu penyakit tidak menular seperti jantung, ginjal, hingga stroke.

Meskipun tidak bergejala, pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi perlu meminum secara rutin obat yang diresepkan dokter.

Beberapa orang mungkin masih mempertanyakan apakah minum obat hipertensi merusak ginjal, atau menyebabkan penyakit ginjal.

Selain itu, ada juga yang beranggapan jika tensi menunjukkan angka normal, maka tidak membutuhkan obat hipertensi lagi.

Baca juga: Bagaimana Hipertensi Dapat Menyebabkan Kerusakan Organ?

Anggapan tersebut adalah sebuah kekeliruan, karena obat hipertensi dibutuhkan sepanjang orang itu memiliki riwayat darah tinggi untuk mengontrol kadar tekanan darah.

Hal itu disampaikan Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi sekaligus Advisory Board Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Prof. dr. Rully M.A. Roesli, Sp.PD-KGH, PhD.

"Mendiagnosa hipertensi itu mudah, tapi terapi hipertensi itu sulit, karena banyak salah pengertian," papar Rully dalam webinar, Selasa (17/5/2022).

"Orang bilang 'kalau tensi saya udah normal, saya berhenti aja (minum obat)' enggak benar. Mungkin dosis dikurangi boleh, tapi enggak benar untuk berhentikan obat hipertensi," lanjutnya.

Dia menegaskan, bahwa bukan obat hipertensi yang dapat merusak atau menyebabkan penyakit ginjal, melainkan karena penyakit itu sendiri yang tidak dikontrol dengan baik.

"Jadi obatnya mau makan berapa aja enggak ada masalah dengan ginjalnya, tapi hipertensinya kalau tidak terkontrol, kamu tinggal milih mau stroke, gagal jantung, cuci darah, atau mau sehat," ungkapnya.

Oleh karena itu, Rully meminta masyarakat untuk selalu memeriksakan tekanan darah sejak dini. Asupan makanan yang terlalu banyak garam juga perlu dihindari, untuk meminimalkan risiko terkena hipertensi di kemudian hari.

"Jangan mengubah dosis obat sendiri, dan harus berdasarkan indikasi dari dokter yang menangani. Dan jangan kata tetangga obat ini baik, harus lihat dokternya," kata Rully.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Garam Bisa Sebabkan Hipertensi? Ini Kata Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com