Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Indikator Tidur Berkualitas dan Cara Menjaga Kesehatan Tidur Menurut Dokter

Kompas.com - 28/03/2022, 17:03 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur adalah cara terbaik untuk memulihkan energi setelah seharian melakukan aktivitas, sekaligus menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Akan tetapi, indikator kualitas tidur yang baik bergantung pada kuantitas saat Anda tertidur.

Hal ini disampaikan Dokter Spesialis THT di Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) - RSCM, dr Rahmanofa Yunizaf, SpTHT-KL, dalam webinar memperingati World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia 2022, Jumat (25/3/2022).

"Jadi tidur dalam pengertian umumnya dibagi menjadi kuantitas sama kualitas. Kuantitas itu biasanya lama tidurnya, kalau orang dewasa 6 sampai 9 jam. Tapi yang tidak kalah penting adalah kualitas tidurnya," ujar Rahmanofa.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa meskipun seseorang tidur selama 6 hingga 9 jam dan tidak mengalami tidur berkualitas, justru tak baik untuk kesehatan tubuh.

Artinya, kesehatan tidur tidak hanya dilihat pada durasi atau kuantitasnya saja tetapi kualitasnya pun penting diperhatikan.

Adapun kualitas tidur seseorang sebagian besar dilihat pada apa yang terjadi ketika tidur. Misalnya, apakah ada waktu di mana dia terbangun secara tiba-tiba, tersedak, serta hal lain yang memengaruhi kualitas tidur.

Baca juga: Ciri-ciri Tidur Berkualitas yang Perlu Anda Ketahui

Sejumlah penelitian menyebutkan ada empat indikator kualitas tidur yang baik dalam menjaga kesehatan tidur, antara lain:

1. Sleep latency

Sleep latency atau latensi tidur adalah periode waktu yang dibutuhkan seseorang untuk jatuh tertidur. Latensi tidur ini merupakan indikator untuk menentukan kualitas tidur. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, maka semakin rendah pula kualitas tidurnya.

"Misalnya pas kita naik tempat tidur, kita benar-benar ketiduran dibutuhkan berapa lama. Biasanya kalau kurang dari 30 menit dianggap cukup baik," papar Rahmanofa.

2. Sleep awakening

Sleep awakening adalah seberapa sering Anda terbangun tiba-tiba saat tertidur. Apabila dalam satu malam hanya sekali atau tidak sama sekali terbangun tiba-tiba, tidur masih dianggap cukup berkualitas. Sebaliknya, jika bangun tiba-tiba lebih dari dua kali maka bisa mengindikasikan tidurnya tidak cukup baik.

3. Wakefullness

Ciri tidur berkualitas selanjutnya adalah dilihat dari indikator wakefullness, yaitu dibutuhkan berapa lama bagi seseorang untuk kembali tidur setelah terbangun secara tiba-tiba.

Infikator tidur berkualitas, umumnya, durasi maksimal untuk kembali tidur dalam 20 menit dianggap normal dan jika lebih dari 30 menit maka bisa menurunkan kualitas tidur yang dapat memengaruhi kesehatan tidur seseorang. 

Baca juga: Studi: Tidur Berkualitas Mampu Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com