Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Mitos dan Fakta Covid-19 Varian Omicron, Ini Penjelasan WHO

Kompas.com - 08/02/2022, 16:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Mutasi terbaru virus corona varian B.1.1.529 dinyatakan sebagai variant of concern dan dinamai Omicron pada 26 November 2021. Berikut beberapa rangkuman mitos dan fakta seputar varian Omicron yang dirangkum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sejak teridentifikasi, pemahaman mengenai varian ini telah meningkat pesat dikarenakan penelitian global kolaboratif dan memungkinkan mengamati perilaku dari mutasi virus ini.

Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), data epidemiologi terbaru menunjukkan adanya peningkatan infeksi Covid-19 secara signifikan di wilayah WHO Eropa, yang sebagian besar sebagai akibat dari penyebaran varian Omicron.

Pada September 2021, wilayah-wilayah WHO Eropa mengalami lebih dari 1 juta kasus baru Covid-19 setiap minggunya, tapi pada minggu pertama Januari 2022 telah meningkat menjadi lebih dari 7 juta kasus yang dilaporkan dalam satu minggu.

Fakta dan mitos varian Omicron

Berikut sejumlah fakta dan mitos yang dirangkum WHO terkait varian Omicron:

1. Fakta: Omicron tampaknya tidak terlalu parah dibandingkan varian Delta, tapi tidak boleh dianggap ringan.

Mitos: Omicron hanya menyebabkan penyakit ringan.

Baca juga: Cara Mencegah Covid-19 Varian Omicron Menurut WHO

Penjelasan: Fakta bahwa di sejumlah negara menunjukkan tingkat keparahan infeksi dari Covid-19 varian Omicron pada populasinya lebih rendah dibandingkan varian Delta. Namun, hal tersebut sebagian besar diamati di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

Tingkat rawat inap dan kematian yang relatif lebih rendah sejauh ini mayoritas dikarenakan vaksinasi, terutama kelompok rentan. Tanpa vaksinasi kemungkinan lebih banyak orang akan berada di rumah sakit.

Sehingga, terlalu dini mengatakan dampak Covid-19 varian Omicron pada negara-negara dengan penyerapan vaksinasi yang lebih rendah dan pada kelompok paling rentan.

2. Fakta: Omicron masih memungkinkan risiko tinggi bagi sistem kesehatan.

Mitos: Dikarenakan Omicron tidak terlalu parah, akan terlihat lebih sedikit rawat inap dan sistem kesehatan akan mampu mengatasinya.

Penjelasan: Risiko keseluruhan yang terkait dengan Omicron tetap sangat tinggi karena sejumlah alasan. Data saat ini memperlihatkan varian ini mempunyai keunggulan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan Delta.

Bahkan, jika infeksi Covid Omicron kurang parah dibandingkan varian Delta, peningkatan kasus yang cepat akan mengakibatkan peningkatan rawat inap, memberi tekanan sistem perawatan kesehatan untuk merawat pasien dengan Covid-19 dan jenis penyakit lainnya.

Baca juga: Ilmuwan Inggris: Varian Omicron Tak Sama dengan Covid-19 di Awal Pandemi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com