Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Mitos dan Fakta Covid-19 Varian Omicron, Ini Penjelasan WHO

Kompas.com - 08/02/2022, 16:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

7. Fakta: Suntikan vaksin booster efektif dalam meningkatkan perlindungan terhadap penyakit parah.

Mitos: Suntikan vaksin booster tidak efektif melawan penyakit parah dari varian Omicron

Penjelasan: Efektivitas vaksin Covid-19 seperti banyak vaksin lain, seperti vaksin untuk flu, berkurang seiring waktu. Sehingga apabila menerima tawaran vaksin booster maka diimbau untuk segera melakukannya.

Vaksin booster benar-benar akan meningkatkan perlindungan terhadap penyakit parah dari Omicron dan varian-varian lainnya. Hal tersebut penting bagi orang-orang dari kelompok berisiko seperti lanjut usia (60 tahun ke atas) dan orang-orang komorbid, yang paling berisiko menjadi sakit parah akibat infeksi.

Petugas kesehatan juga harus mendapatkan suntikan booster dikarenakan risiko tinggi terpapar virus dan bahaya penyebarannya ke orang-orang rentan yang dirawat.

8. Fakta: Mengenakan masker merupakan tindakan perlindungan yang efektif untuk membantu mengurangi infeksi dan penyebaran Omicron.

Mitos: Masker tidak berguna melawan Omicron karena celah didalamnya lebih besar dibandingkan virus

Penjelasan: Berdasarkan bukti sejauh ini, seluruh tindakan pencegahan yang bekerja melawan Delta, tetap efektif melawan Omicron, termasuk pemakaian masker.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Penyintas Covid-19 Bisa Terinfeksi Kembali akibat Varian Omicron

Omicron bergerak dengan sangat cepat, sehingga semua tindakan pencegahan, seperti memakai masker, membersihkan tangan, menjaga jarak fisik, menghindari ruangan tertutup, etika batuk dan bersin, serta memastikan ventilasi yang baik, diperlukan untuk membendung gelombang infeksi dan melindungi petugas juga sistem kesehatan.

9. Fakta: Akhir pandemi belum terlihat.

Mitos: Omicron yang tidak terlalu parah, mendekati akhir pandemi

Penjelasan: Penting untuk disadari, masih ada beberapa cara mengakhiri pandemi. Meski tercatat lebih sedikit rawat inap dan kematian secara keseluruhan, terdapat lonjakan besar dalam kasus Covid-19.

Walaupun Omicron dengan cepat berkembang, saat ini sebagian besar kasus Covid-19 masih disebabkan oleh varian Delta, yang diketahui menyebabkan penyakit parah dan kematian.

Di negara-negara Omicron telah menjadi varian dominan, terlihat kasus berlipat ganda setiap 1,5-3 hari, dengan rawat inap meningkat secara pesat. Untuk itu, vaksinasi masih diperlukan terlepas dari tempat tinggal atau usia seseorang.

Mengakhiri pandemi mengharuskan pencapaian tingkat vaksinasi yang jauh lebih tinggi pada kelompok rentan, kelompok prioritas dan lainnya, termasuk kesetaraan vaksin.

Selain itu, misinformasi dan disinformasi yang memicu ketidakpercayaan yang menempatkan kesehatan dan nyawa dalam bahaya, merusak kepercayaan pada sains, institusi, dan sistem kesehatan, serta menghambat respons terhadap pandemi.

Baca juga: Siklus Covid-19 Berlangsung 2 Bulan, Bagaimana dengan Varian Omicron?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com