KOMPAS.com - Belakangan Delmicron disebut-sebut sebagai varian baru yang merupakan gabungan antara varian Delta dan varian Omicron.
Namun, Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman menegaskan bahwa itu hoaks.
"Berita Delmicron itu hoaks ya," kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (26/12/2021).
Baca juga: Varian Omicron 500 Persen Lebih Menular, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Dicky menjelaskan, ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa Delmicron ini adalah hoaks.
Dicky menyampaikan bahwa Delmicron yang disebut sebagai varian baru ini, tidak benar dan tidak ada datanya di GISAID.
GISAID Initiative adalah organisasi nirlaba yang membagikan data virus influenza dengan cepat melalui mekanisme yang unik karena dapat diakses siapa saja. Termasuk dalam hal ini mengenai perkembangan varian baru dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Delmicron itu lahir dari konspirasi yang menghubungkan atau mengaitkan antara varian Delta dan Omicron," ujar Dicky.
Dicky memastikan bahwa hingga kini, tidak ada varian yang terjadi atas perkawinan dua rekombinan dua varian Delta dan Omicron.
"Yang baru ditemukan saat ini adalah perkawinan rekombinan antara varian Gamma dengan sub-turunan varian Delta, dan perkawinan rekombinan atas kedua varian ini pun masih kategori potensi saja," ungkapnya.
Fakta berikutnya yang diyakini kalau Delmicron ini hanyalah hoaks, yakni penamaan yang diberikan.
Dicky menegaskan, kalau bicara varian baru, maka yang memberi nama adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bukan penemu varian tersebut.
"Dan itu penamaannya melalui atau berpatokan pada huruf Yunani, dan di huruf Yunani tidak ada delmicron. Jadi itu jelas hoaks tidak ada dasar rujukannya," tegasnya.
Baca juga: Studi Sinovac dan Sinopharm Lemah terhadap Omicron, Haruskah Segera Mendapat Booster Vaksin?