Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2021, 18:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak yang meyakini bahwa gejala refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dapat muncul akibat stres. 

Menghindari makanan atau minuman pemicu gejala GERD memang penting, tetapi mungkin masih ada yang belum menyadari bahwa kondisi yang buruk, seperti stres, juga dapat memengaruhi gejala GERD.

Menurut beberapa penelitian dan survei, stres mungkin menjadi pemicu lain untuk sakit maag. Tetapi dengan beberapa teknik pengelolaan yang efektif, gejala masalah sistem pencernaan dapat diredakan, bahkan di saat-saat yang paling sulit.

Hubungan stres dan GERD

Dilansir dari Healthline, faktor gaya hidup dapat berperan dalam bagaimana suatu penyakit mempengaruhi individu. 

Sebuah studi tahun 2009 mengamati survei kesehatan lebih dari 40.000 orang Norwegia dan menemukan bahwa orang yang melaporkan stres terkait pekerjaan secara signifikan lebih berisiko mengalami gejala GERD.

Baca juga: 8 Pantangan jika Punya GERD, Salah Satunya Hindari Stres

 

Orang-orang yang mengatakan mereka memiliki kepuasan kerja yang lebih rendah juga lebih mungkin untuk memiliki GERD dibandingkan dengan mereka yang melaporkan kepuasan kerja yang tinggi.

Sebuah studi yang lebih baru yang diterbitkan di Internal Medicine mewawancarai 12.653 orang dengan GERD dan menemukan bahwa hampir setengahnya melaporkan stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala, bahkan ketika mereka l menjalani pengobatan.

Apakah stres memperburuk GERD?

Masih diperdebatkan apakah stres benar-benar meningkatkan produksi asam lambung atau secara fisik memperburuk gejala GERD. 

Saat ini, banyak ilmuwan percaya bahwa ketika stres, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap sejumlah kecil asam di kerongkongan.

Pada tahun 1993, para peneliti menerbitkan Jurnal Gastroenterologi Amerika yang mengatakan bahwa orang dengan refluks asam yang mengalami cemas dan stres dilaporkan memiliki gejala yang lebih menyakitkan terkait dengan refluks asam, tetapi tidak ada yang menunjukkan peningkatan asam lambung. 

Baca juga: Cara Mengobati GERD atau Naiknya Asam Lambung ke Kerongkongan

Dengan kata lain, meskipun orang secara konsisten melaporkan merasa lebih tidak nyaman, para ilmuwan belum menemukan peningkatan total asam yang dihasilkan.

Studi lain dari tahun 2008 menambahkan bukti lebih lanjut untuk gagasan ini. 

Ketika peneliti memaparkan orang dengan GERD pada suara yang membuat stres, mereka juga menemukan bahwa hal itu meningkatkan gejala GERD dengan membuat mereka lebih sensitif terhadap paparan asam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com