Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2021, 12:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Cacing tanah lebih dari sekadar umpan untuk ikan. Mereka adalah kontributor utama untuk memperkaya dan memperbaiki tanah yang bermanfaat bagi tanaman, hewan, dan manusia.

Cacing tanah memakan tanah yang memiliki bahan organik, seperti vegetasi atau daun yang gugur dan membusuk.

Setelah cacing tanah mencerna bahan organik, ia akan melepaskan limbah dari tubuhnya yang disebut coran. Coran yang mengandung banyak nutrisi ini yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuh subur.

Cara cacing tanah berkembang biak

Dilansir dari University of Pennsylvania, cacing tanah adalah hewan hermaprodit yang artinya cacing memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.

Organ kelamin jantan dan betina dapat menghasilkan sperma dan sel telur masing-masing. Meski cacing tanah adalah hewan hermaprodit, sebagian besar tetap membutuhkan pasangan untuk berkembang biak.

Baca juga: Cara Kupu-kupu Berkembang Biak

Selama kawin, dua cacing berbaris terbalik satu sama lain sehingga sperma dapat dipertukarkan.

Cacing tanah masing-masing memiliki dua lubang jantan dan dua wadah sperma yang mengambil sperma dari pasangannya.

Cacing tanah pun memiliki sepasang ovarium yang memproduksi sel telur. Klitellum akan membentuk tabung lendir di sekitarnya yang akan diisi dengan cairan albuminous.

Cacing tanah akan bergerak maju keluar dari tabung lendir. Ketika cacing tanah melewati tabung lendir, tabung akan melewati pori-pori betina untuk mengambil telur.

Tabung tersebut akan terus bergerak menuruni cacing tanah dan melewati pori jantan yang disebut spermatheca yang menyimpan spermatozoa.

Baca juga: Cara Kuda Laut Berkembang Biak

Telur akan membuahi dan tabung lendir akan menutup saat cacing bergerak sepenunya keluar dari tabung.

Tabung lendir akan membentuk “kepompong telur” dan dimasukkan ke dalam tanah. Telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi cacing muda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com