Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Cuaca Tak Menentu Belakangan Ini? Kadang Panas, Kadang Hujan

Kompas.com - 26/03/2021, 09:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mungkin Anda merasa cuaca akhir-akhir ini tidak menentu. Terkadang panas sekali, tetapi mungkin bisa juga hujan terus-menerus dari pagi hingga petang.

Lantas, apakah ini pertanda musim hujan masih berlangsung? Apa yang menyebabkan cuaca tidak menentu?

Mengenai hal ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa La Nina diprediksi bertahan hingga Mei 2021, maka sebagian besar wilayah Indonesia masih akan terlambat memasuki musim kemarau.

Sehingga, di sejumlah wilayah Indonesia periode musim hujan masih berpeluang berlangsung hingga akhir Maret ini, bahkan beberapa wilayah bisa berakhir di bulan April-Mei 2021.

Akan tetapi, sebagian wilayah lainnya justru sudah mulai memasuki peralihan musim hujan ke musim kemarau ataupun sebaliknya, yang biasa dikenal masyarakat dengan masa pancaroba.

Baca juga: Waspada Peralihan Musim dari Hujan Lebat hingga Fenomena Hujan Es

"BMKG memprediksi peralihan angin monsun akan terjadi pada akhir Maret 2021. Dan setelah itu, Monsun Australia akan mulai aktif. Karena itu, Musim Kemarau 2021 diprediksi akan mulai terjadi pada April 2021," kata Dwikorita dalam jumpa pers, Kamis (25/3/2021).

Seperti yang telah disampaikan oleh BMKG beberapa waktu lalu, musim hujan di Indonesia pada beberapa wilayah memang akan berakhir di bulan Maret ini. Namun, sebagian lagi sudah berakhir di akhir Februari atau pun awal Maret lalu.

Sehingga, dikatakan Dwikorita, pada akhir Maret ini hingga Mei 2021 mendatang, wilayah Indonesia mengalami masa peralihan atau masa pancaroba.

"Meski sejumlah daerah mulai memasuki musim kemarau (April-Mei 2021), namun tidak serentak," ujarnya.

Berkaitan dengan periode masa peralihan atau pancaroba ini, maka masyarakat juga harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi.

Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terakhir 2020, Pertanda Indonesia Mulai Pancaroba

Ada beberapa bencana hidrometeorologi yang berpeluang terjadi di masa pancaroba ini seperti:

  • Hujan lebat dengan durasi singkat
  • Angin kencang
  • Puting beliung
  • Waterspout
  • Gelombang tinggi
  • Hujan es

"Memasuki masa peralihan dari Musim Hujan ke Musim Kemarau, pemerintah daerah dapat lebih mengoptimalkan penyimpanan air  untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan," kata Dodo Gunawan, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com