Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Varian Covid-19 dengan Mutasi Ganda | Garam Himalaya

Kompas.com - 26/03/2021, 06:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian terbaru mengungkap adanya varian baru virus corona dengan mutasi ganda yang ditemukan di India.

Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Kamis, 25 Maret 2021.

Selain varian baru Covid-19 yang ditemukan di India, berita populer lainnya adalah soal temuan 3 kerangka manusia di situs Kumitir, Mojokerto. Situs ini merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit.

Kemudian, tahukah Anda bahwa ada 9 cara untuk mengobati sakit gigi di malam hari hingga serba-serbi garam himalaya?

Baca juga: [POPULER SAINS] Vaksin Sinovac Aman untuk Anak 3 Tahun | Fakta Baru Pompeii

Simak ulasan singkatnya di sini:

1. Varian baru Covid-19 dengan mutasi ganda ditemukan

Varian baru virus corona dengan mutasi ganda ditemukan dari sampel-sampel yang dikumpulkan di India.

Para pejabat memeriksa apakah varian itu - dua mutasi terjadi pada virus yang sama - mungkin lebih menular atau tak begitu mempan dengan vaksin.

Sebanyak 10.787 sampel dari 18 negara bagian India juga menunjukkan 771 varian, 736 dari Inggris, 34 dari Afrika Selatan dan satu dari Brasil.

Para pejabat mengatakan varian-varian itu tidak terkait dengan melonjaknya kasus di India.

India melaporkan 47.262 kasus baru dan 275 kematian pada Rabu (24/3/2021), kenaikan tinggi harian pada tahun ini.

Kelompok SARS-CoV-2 Consortium on Genomics (INSACOG), kelompok 10 laboratorium di bawah kementerian kesehatan India, melakukan sekuens genom atas sampel yang ditemukan.

Sekuens genom ini adalah proses uji coba untuk memetakan kode genetika satu organisme, dan dalam hal ini virus.

Mutasi dalam virus biasa terjadi namun sebagian besar tidak signifikan dan tidak menyebabkan perubahan dalam kemampuan virus dalam menularkan atau menyebabkan infeksi serius.

Namun sebagian mutasi, seperti yang terjadi di Inggris atau Afrika Selatan dapat menyebabkan virus lebih menular dan pada sejumlah kasus lebih mematikan.

"Mutasi ganda di protein virus dapat meningkatkan risiko dan menyebabkan virus terlepas dari sistem kekebalan," kata pakar virus Shahid Jameel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com