Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Produksi Bio Farma Akhirnya Kantongi Izin Darurat BPOM

Kompas.com - 16/02/2021, 13:45 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Sebanyak 13 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac yang diproduksi di Indonesia oleh PT Bio Farma akhirnya mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Selasa (16/2/2021).

Berbeda dengan vaksin Sinovac yang sebelumnya, vaksin Covid-19 tersebut dibuat di Indonesia oleh PT Bio Farma dengan bahan baku atau bulk yang didatangkan dari Sinovac, Beijing, China.

"Ini adalah bentuk kerjasama transfer teknologi, sehingga filling dan pengemasan bisa dilaksanakan di dalam negeri yakni yang dilakukan oleh PT Bio Farma," kata Kepala BPOM Dr Ir Penny K Lukito MCP selaku Kepala Badan POM RI dalam Konferensi Pers Penerbitan EUA untuk Vaksin Covid-19 yang Diproduksi di Indonesia.

Penny mengatakan sebelumnya 3 juta dosis vaksin jadi yang kemudian digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 tahap pertama.

Baca juga: BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac Untuk Lansia

 

Selain itu, PT Bio Farma juga mendatangkan bulk atau bahan baku vaksin yang siap diproses produksi di Indonesia.

Kedatangan bahan baku vaksin dari Sinovac, kata Penny, dilakukan secara bertahap sebanyak dua kali.

Tahap pertama, sebanyak 15 juta dosis bulk vaksin didatangkan pada 12 Januari 2021 lalu, dan 11 juta dosis bulk vaksin datang pada 11 Februari 2021.

"Bulk (bahan baku vaksin) sudah diproses di PT Bio Farma," kata Penny.

Baca juga: Dalam Uji Coba Brasil, Vaksin Covid-19 Sinovac Efektif 78 Persen

 

Kendati vaksin Covid-19 yang diproses di Bio Farma ini sama dengan vaksin Sinovac, baik kandungan, profil, mutu, khasiat dan keamanannya, namun, kata Penny, vaksin yang diproduksi di dalam negeri ini tetap membutuhkan pengujian dan evaluasi khususu, serta pemberian izin terpisah.

"Karena adanya perbedaan tempat produksi dan pengemasan. Sebelumnya (vaksin jadi) dikemas single dose, sekarang menjadi multiple dose, lebih efisien. Oleh sebab itu, sesuai aturan maka perlu diregistrasikan kembali," imbuh Penny.

Evaluasi yang dilakukan BPOM terhadap vaksin Covid-19 Sinovac yang diproduksi di Indonesia oleh Bio Farma ini, meliputi evaluasi terhadap data hasil uji stabilitas, dokumen validasi proses produksi dan validasi metode analisis.

Baca juga: BPOM Sebut Efikasi Vaksin Sinovac 65,3 Persen, Apa Itu Efikasi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com