KOMPAS.com - Hasil uji coba tahap akhir untuk Vaksin eksperimental CoronaVac yang dikembangkan China Sinovac Biotech Ltd di Brasil menunjukkan keefektifan 78 persen melawan Covid-19.
Selisih 17 persen dari kandidat vaksin mRNA Pfizer dan Moderna yang tingkat efektivitasnya sekitar 95 persen.
Ini adalah hasil paling akurat setelah data sebelumnya memicu kebingungan dan keraguan.
Data yang dikonfirmasi oleh pejabat negara bagian Sao Paulo merujuk pada hasil uji klinis Sinovac di Brasil yang melibatkan sekitar 13.000 peserta.
Baca juga: Kabar Viral Kandungan dalam Vaksin Sinovac, Benarkah Tidak Halal?
Menurut Dimas Covas, direktur Butantan Institute yang bermitra dengan Sinovac untuk melakukan vaksinasi mengatakan, vaksin itu 78 persen efektif dalam mencegah kasus ringan Covid-19 dan 100 persen efektif melawan infeksi parah dan sedang.
Dilansir Bloomberg, Kamis (7/1/2021), lembaga tersebut berencana meminta otorisasi penggunaan darurat (EUA) dari regulator Brasil pada hari ini.
Badan Pengatur Kesehatan Brasil yang bernama Anvisa, membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menganalisis permintaan tersebut.
"Uji klinis fase akhir melihat sekitar 220 peserta terinfeksi Covid-19, 160 di kelompok plasebo dan hampir 60 di antara mereka yang menerima vaksin," kata Covas.
Pejabat menolak untuk memberikan rincian studi yang lebih rinci, termasuk informasi tentang kelompok usia dan efek samping dari pengambilan gambar, dan tidak mengetahui kapan dokumentasi lengkap akan dipublikasikan.
Tidak jelas bagaimana para peneliti Brasil menghitung tingkat kemanjuran.
Lembaga tersebut menolak untuk menjelaskan lebih lanjut. Mereka mengatakan tidak ada informasi selain apa yang dirilis pada konferensi pers.
Seperti beberapa vaksin lainnya, CoronaVac diberikan dalam dua suntikan, dengan jarak 14 hari.
"Butantan sedang mempertimbangkan untuk memberi vaksin dalam jarak 28 hari agar lebih banyak orang mendapat suntikan pertama dengan cepat," kata Covas.
Gubernur Sao Paulo Joao Doria sedang mencoba untuk mempercepat vaksinasi karena adanya peningkatan kasus di Brasil. Ini dilakukan mengingat pemerintah pusat menunda memberikan tanggal vaksinasi yang konkret.
Hampir 11 juta dosis vaksin Sinovac, telah dikirim ke Brasil.