Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Baru, Kembar Identik Tidak Persis Sama Secara Genetik

Kompas.com - 08/01/2021, 20:02 WIB
Gading Perkasa,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Terkadang ada kembar identik yang sangat mirip sehingga kita sulit membedakannya, entah itu teman atau saudara sendiri.

Faktanya, kembar identik tidak persis sama secara genetik, menurut penelitian terbaru. Kembar identik terjadi jika berasal dari satu sel yang telah dibuahi.

Para ilmuwan di Islandia telah mengurutkan DNA dari 387 pasang kembar identik, serta dari orangtua, anak, dan pasangan mereka.

"Kami menemukan mutasi awal yang memisahkan kembar identik," kata Kari Stefansson, co-author studi dan ahli genetika di University of Iceland dan perusahaan genetika deCODE, dikutip dari New York Post, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Ahli Temukan Kerangka Bayi Kembar Identik dari Era Paleolitikum Akhir

 

Mutasi adalah perubahan urutan DNA yang dapat memengaruhi ciri fisik atau kerentanan seseorang terhadap penyakit tertentu. Mutasi bisa terjadi ketika sel membelah dan membuat sedikit kesalahan dalam mereplikasi DNA.

Dalam studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics ini, menunjukkan secara rata-rata, kembar identik memiliki perbedaan genetik awal dengan skor 5,2, kata para peneliti.

Namun, sekitar 15 persen pasangan kembar identik memiliki lebih banyak perbedaan genetik, beberapa mencapai skor 100, kata Stefansson.

Baca juga: Berkaca dari Nadya dan Nabila, Ini Beda Kembar Identik dan Fraternal

 

Perbedaan ini mewakili sebagian kecil kode genetik setiap kembar identik, sehingga ada alasan mengapa salah satu saudara kembar lebih tinggi, atau satu saudara kembar berisiko lebih besar mengalami penyakit kanker tertentu.

Sebelumnya, banyak peneliti percaya perbedaan fisik antara kembar identik cenderung terkait dengan faktor lingkungan, seperti asupan nutrisi atau gaya hidup.

Jan Dumanski, ahli genetika di Uppsala University di Swedia, yang tidak terlibat dalam penelitian ini menyebutnya sebagai "kontribusi yang nyata dan penting" untuk penelitian medis.

"Kita harus sangat berhati-hati ketika menggunakan anak kembar sebagai model untuk memisahkan pengaruh alam dan pengasuhan," katanya.

Baca juga: Kasus Irish Bella, Kenapa Kehamilan Kembar Tinggi Risiko Komplikasi?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com