Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Berikut Dapat Memengaruhi Hasil Tes Covid-19, Apa Saja?

Kompas.com - 03/12/2020, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswean terkonfirmasi positif Covid-19.
Dalam keterangan tertulis, Anies menyampaikan bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes usap (swab) yang hasilnya keluar pada Selasa (1/12/2020) dini hari.

Sebelumnya pada hari Minggu (29/11/2020), setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dinyatakan positif Covid-19, Anies sempat melakukan tes swab antigen dan hasilnya negatif.

Infeksi Covid-19 yang dialami Anies setidaknya menjadi pengingat untuk kita bahwa siapa saja dapat terinfeksi virus corona SARS-CoV-2. Virus ini masih menyebar hingga saat ini dan menular.

Selama hampir satu tahun ini, masih banyak pertanyaan tentang keakuratan alat pemeriksaan deteksi virus corona SARS-CoV-2.

Baca juga: Tes Antigen Anies Baswedan Negatif tapi Swab PCR Positif, Apa Bedanya?

Ada dua jenis pemeriksaan Covid-19 yang jamak diketahui masyarakat, yakni rapid test dan tes deteksi materi genetik virus Polymerase Chain Reaction (PCR).

Menurut dr. Muhammad Irhamsyah, Sp.PK, M.Kes, Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, antara rapid test dan tes swab PCR memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Irhamsyah mengatakan, ada dua jenis rapid test, yakni:

  1. Tes rapid antibodi yang menggunakan sampel darah atau serum.
  2. Tes rapid antigen dengan menggunakan sampel swab.

Diberitakan sebelumnya, tes rapid antigen lebih akurat dari tes rapid antibodi karena mampu mendeteksi antigen atau protein yang dikeluarkan virus, termasuk Covid-19.

Namun, keduanya memiliki keunggulan hasil cepat, hanya sekitar 30 menit, mudah dilakukan, dan lebih murah.

Kelemahan rapid test adalah keakuratan hasil yang terkadang masih menjadi pertanyaan untuk masyarakat.

"Keakuratan suatu tes sangat dipengaruhi oleh faktor seberapa sensitif dan seberapa spesifik suatu alat untuk mendeteksi suatu penyakit," kata Irhamsyah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

Belasan ribu penyelenggara KPPS di Ngawi menejalani rapid test jelang pilkada serentak 2020. Pelaksanaan rapid test bagi penyelenggara pemilu juga dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait pencegahan penyebaran covid 19.KOMPAS.COM/PURWANTO Belasan ribu penyelenggara KPPS di Ngawi menejalani rapid test jelang pilkada serentak 2020. Pelaksanaan rapid test bagi penyelenggara pemilu juga dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait pencegahan penyebaran covid 19.

"Selain itu, keakuratan metode rapid test seharusnya perlu diperhatikan faktor seorang pelaksana tes yang memang kompeten, pelaksanaan waktu dan lokasi yang tepat, serta prosedur pelaksanaan tes yang tepat dan benar," imbuhnya.

Metode rapid yang digunakan saat ini masih digunakan, khususnya pada kawasan yang tidak tersedia pelayanan PCR.

Jenis yang paling akurat untuk mendeteksi Covid-19 adalah tes swab PCR atau pemeriksaan deteksi material genetik.

Tes PCR saat ini adalah real time PCR yaitu deteksi material genetik SARS-COV2 melalui pengambilan swab pada nasofaring dan orofaring.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com