Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

132 Dokter Meninggal karena Covid-19, Vaksin Terbaik Protokol Kesehatan

Kompas.com - 12/10/2020, 07:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Jumlah kasus dokter yang meninggal dunia di Indonesia akibat terinfeksi Covid-19 bertambah 5 orang, sehingga data per 9 Oktober 2020 sudah mencapai 132 dokter.

Data terbaru ini disampaikan oleh tim mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

Tim mitigasi IDI menyebutkan, jumlah kematian dokter yang terus meningkat ini dikarenakan adanya lonjakan pasien Covid-19 terutama Orang Tanpa Gejala (OTG), yang banyak mengabaikan perilaku protokol kesehatan di berbagai daerah juga meningkat.

Bahkan, klaster-klaster baru penularan Covid-19 juga terus bermunculan dalam beberapa minggu terakhir, karena sejumlah wilayah di Indonesia mulai melepas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Tidak hanya itu, sudah banyak pula wilayah yang kembali dibuka untuk pendatang yang berarti lebih banyak orang menjalani aktivitas di luar rumah.

Baca juga: Kematian Dokter Gigi akibat Covid-19 Meningkat, Begini Protokol Periksa Gigi

 

Potensi penularan terbaru juga bisa terjadi dari peristiwa demonstrasi yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Melihat kondisi ini, Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari tim mitigasi PB IDI, Dr dr Eka Ginanjar menegaskan bahwa sampai vaksin Covid-19 selesai diujicoba dan terbukti efektif serta aman digunakan, maka tidak ada vaksin yang lebih baik daripada protokol kesehatan yakni melakukan 3M.

Adapun 3M yang dimaksudkan adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak aman fisik.

"Walaupun sulit dan banyak masyarakat belumm terbiasa, namun langkah 3M ini adalah cara yang paling efektif hingga saat ini dalam mencegah penularan," kata Eka, Sabtu (10/10/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Speculoos-3b, Planet Seukuran Bumi yang Waktu Orbitnya Hanya 17 Jam

Fenomena
5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

5 Alasan Orang Berselingkuh Menurut Sains

Kita
Rambut Beethoven Ungkap Masalah Kesehatan Sang Komposer

Rambut Beethoven Ungkap Masalah Kesehatan Sang Komposer

Kita
Apakah Psikopat Bisa Jatuh Cinta?

Apakah Psikopat Bisa Jatuh Cinta?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com