Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semprotan Hidung Bisa Hentikan Replikasi Virus Corona, Ilmuwan Jelaskan

Kompas.com - 29/09/2020, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Hidung diyakini sebagai pintu masuk utama penularan virus corona yang kini telah menginfeksi lebih dari 33 juta orang dan menewaskan 1 juta orang di seluruh dunia.

Untuk melawan infeksi virus baru ini, para ilmuwan sedang mengembangkan vaksin corona untuk menyelamatkan populasi dunia.

Namun baru-baru ini, studi terhadap nasal spray atau semprotan hidung menjadi cara lain yang coba ditawarkan para ilmuwan dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/9/2020), sebuah perusahaan bioteknologi asal Australia, Ena Respiratory mengungkapkan bahwa semprotan hidung yang sedang dikembangkan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia dalam melawan flu biasa.

Baca juga: Ilmuwan: Hidung Jadi Pintu Masuk Penularan Virus Covid-19 dalam Tubuh

 

Bahkan, dalam sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa semprotan hidung secara signifikan mengurangi pertumbuhan virus corona.

Mengaktifkan sistem kekebalan bawaan

Studi pada produk nasal spray, INNA-051, terhadap musang dapat digunakan sebagai pelengkap vaksin. Musang adalah model hewan penting untuk studi tentang Covid-19.

Hasil penelitian menunjukkan semprotan hidung tersebut dapat menurunkan level virus penyebab Covid-19 hingga 96 persen.

Para ilmuwan merilis hasil studi awal pada molekul mirip obat yang mereka klaim dapat berinteraksi dengan sel-sel di rongga hidung dan dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh bawaan.

Baca juga: Virus Corona Bisa Menyebar di Udara, Amankah Bersepeda Saat Pandemi?

 

Sementara respons imun yang dipicu oleh vaksin melibatkan pembentukan antibodi dan sel-T yang diarahkan pada patogen tertentu, sistem imun bawaan merespons sebagai mikroba.

"Ini bekerja seperti perisai pertahanan, yang berspektrum luas dan tidak spesifik," kata Roberto Solari, penasihat Australia Ena Resporatory seperti dikutip dari The Guardian.

Solari yang juga profesor dari kelompok penelitian penyakit saluran pernapasan di Imperial College London mengatakan, dengan memicu sistem kekebalan bawaan, INNA-051 akan mengaktifkan sejumlah proses termasuk pelepasan sinyal protein yang disebut sitokin.

Protein tersebut akan merangsang mekanisme untuk menghentikan replikasi virus di dalam sel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com