Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona Meningkat, Bisakah Pembuatan Vaksin Dipercepat?

Kompas.com - 10/08/2020, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan, termasuk di Indonesia, tengah berkejaran dengan waktu untuk menciptakan vaksin Covid-19.

Pasalnya, data terkini mengenai Covid-19 hingga Minggu (9/8/2020) menyebutkan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 125.396 kasus, pasien sembuh mencapai 80.952 kasus dan meninggal dunia mencapai 5.723 kasus.

Angka-angka ini diperkirakan akan terus meningkat, sehingga pemerintah Indonesia sendiri mendesak agar upaya pembuatan vaksin Covid-19 dari Indonesia bisa dipercepat.

Pertanyaannya, bisakah pembuatan vaksin Covid-19 ini dipercepat?

Baca juga: LIPI Targetkan Buat Vaksin Berbentuk Spray, Kapan Selesainya?

Prosedur yang bisa dipercepat

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio menegaskan bahwa sebenarnya, secara prosedur administrasi, pembuatan vaksin pada umumnya bisa saja dipercepat.

"Prosedur administrasi (pembuatan vaksin) bisa (dipercepat), tapi kita tidak bisa memaksa," kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Webinar SISJ-ALMI: Vaksin Covid-19 di Indonesia, Sabtu (8/8/2020).

Prosedur administrasi yang dimaksudkan oleh Amin adalah tahapan fase dalam pembuatan vaksin yang bisa dilakukan tumpang tindih.

Misalnya, pada tahapan fase uji 1, tidak perlu harus menunggu 100 persen berhasil baru bisa lanjut ke fase berikutnya.

Begitupun untuk fase 2 dan fase 3, beberapa kondisi bisa dilakukan bersamaan atau jika fase sebelumnya sudah selesai keberhasilannya hingga 70-80 persen saja.

Untuk diketahui, administrasi pembuatan vaksin pada umumnya tidak memperbolehkan terjadinya fase uji yang tumpang tindih seperti itu. Alhasil, waktu pembuatan vaksin bisa mencapai hitungan tahun, dengan rata-rata bila tidak dalam kondisi pandemik adalah sekitar lima sampai enam tahun.

Baca juga: Pentingnya Indonesia Memiliki Vaksin Covid-19 Buatan Sendiri

Proses yang tidak bisa dipercepat

Namun, Amin juga menegaskan bahwa ada prosedur pembuatan vaksin yang tidak bisa dipercepat yaitu proses di laboratorium.

Proses di laboratorium adalah proses awal untuk mencari bahan baku utama dalam pembuatan vaksin dengan target antigen yang efektif menangkal virus tersebut.

Proses mencari bahan baku utama di laboratorium juga disebutkan sebagai penentu terhadap kondisi risiko yang terjadi jika nantinya vaksin tersebut sampai diujicobakan terhadap hewan ataupun manusia.

Jika bahan baku utama ini keliru dengan fatal, dampak risiko atau efek samping yang fatal juga bisa terjadi.

"Proses di lab (laboratorium( tidak bisa dipercepat. Kalau dipercepat, produk bisa tidak optimal dan mungkin berisiko pada manusianya," tegas Amin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com