KOMPAS.com- Meskipun awal bulan Mei 2020 diprediksi memasuki awal musim kemarau. Akan tetapi, sejumlah wilayah masih mendapat curah hujan dengan intensitas lebat, bahkan menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat tetap waspada karena potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir, masih berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengungkapkan data terbaru dasarian I Mei 2020, dari seharusnya sekitar 38,3 persen, baru 18,71 persen wilayah Zona Musim (ZOM) sudah masuk dalam musim kemarau.
Baca juga: Aceh Banjir, BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat hingga 3 Hari Mendatang
"Dan ini berarti bahwa selama bulan Mei ini masih ada sebagian wilayah Indonesia yang dikategorikan masih dalam periode basah atau transisi," kata Miming kepada Kompas.com, Kamis (14/5/2020).
Diakui Miming pula, beberapa minggu ini dalam periode transisi musim memang potensi hujan dengan intensitas tinggi masih sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia, yang diantaranya menyebabkan bencana banjir hingga tanah longsor.
Berikut beberapa wilayah Indonesia yang dilanda bencana banjir dan longsor pada awal Mei ini.
Baca juga: BMKG: Hingga Kamis, Hujan Lebat Guyur Sejumlah Wilayah di Indonesia
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi Dr Widada Sulistya DEA, menyebutkan dalam keterangan tertulisnya ada beberapa kondisi yang menyebabkan potensi hujan lebat masih bisa terjadi disejumlah wilayah Indonesia.
"Intrusi udara kering dari Belahan Bumi Utara (BBU) melintasi wilayah Samudra Pasifik Utara Papua. Keadaan ini menyebabkan daerah di depan muka intrusi kondisi udara menjadi lebih lembab," kata Widada.
Massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Maluku.
Baca juga: Mei Diprediksi Awal Musim Kemarau tapi Aceh Banjir, Apa yang Terjadi?
Selanjutnya, ada 17 provinsi di Indonesia sebagai daerah yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang hingga kuat.
Terdapat daerah tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Daya Sumatera serta sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur dan konvergensi (pertemuan angin) yang memanjang dari Sumatera barat hingga Bengkulu, di Laut Timor.
Menyebabkan daerah belokan angin terdapat di Sumatera Bagian Tengah, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Samudra Pasifik Utara Papua.
Serta, Low Level Jet dengan kecepatan angin mencapai lebih dari 25 knot di Samudera Hindia Barat Sumatera dan Samudra Pasifik Timur Philipina.
Baca juga: BMKG: Hingga Esok, Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Dengan adanya beragam kondisi tersebut, Anda perlu waspada jika berdomisili di wilayah yang berpeluang terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir, seperti berikut.
Hujan lebat, 15 Mei 2020