Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr M Subhan SD
Direktur PolEtik Strategic

Direktur PolEtik Strategic | Founder Mataangindonesia Social Initiative | msubhansd.com | mataanginsaguling.com

Hikmah Ramadhan: Arab vs Israel, Ironi Dua Saudara

Kompas.com - 12/05/2021, 04:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KONFLIK Arab versus Israel adalah konflik abadi. Dengan episentrum masalah Palestina, temperatur panas Timur-Tengah tak turun-turun, bahkan ikut membuat seluruh bumi terbakar.

Timur Tengah menjadi padang pertempuran yang terus membara. Berulang kali, bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun, kata damai menjadi barang yang sangat mahal.

Kalau ditambah lagi dengan sejarah masa lampau, rasanya ribuan tahun konflik di Timur-Tengah sudah membatu, sangat sulit mencair. Inilah bila dua “saudara” terlibat konflik: berkepanjangan, kronis, berdarah-darah, tak ada yang mau mengalah.

Arab dan Israel sesungguhnya teramat dekat pertalian saudaranya. Mari kita urutkan asal-muasal mereka.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Piramid, Tempat Firaun Melihat Tuhan?

Keberadaan bangsa Arab tampaknya lebih awal. Bangsa Arab dapat dipilah menjadi dua, yaitu Arab al-ba’idah, yakni bangsa Arab yang telah punah.

Misalnya kaum Ad (umat Nabi Hud) dan Tsamud (umat Nabi Saleh). Kaum Ad diidentifikasi di sekitar Yaman, sedangkan Tsamud di Hijr atau Madain Saleh atau Hegra, sekitar 400 kilometer arah barat laut Madinah Lalu Arab al-baqiyah yaitu golongan Arab yang tidak punah.

Kelompok ini terbagi dua lagi, yaitu Arab al-aribah (asli) dan Arab al-musta’ribah atau al-muta’arribah atau campuran (Khalil, 2006).

Periode Arab al-aribah merupakan keturunan Qahtan atau Yoktan, putra Eber (Heber atau Abir), keturunan Nabi Nuh. Ada pendapat menyebutkan Eber atau Abir adalah Nabi Hud.

Hud berasal dari Arab. Sebuah riwayat dari Abu Dzar bahwa rasul yang berasal dari bangsa Arab, adalah Hud, Saleh, Syu’aib, dan Muhammad (HR Ibnu Hibban).

Arab al-musta’ribah adalah anak-cucu Nabi Ismail (putra Nabi Ibrahim) yang telah bercampur dengan Arab al-aribah. Nabi Ismail menikah dengan perempuan Bani Jurhum, yang disinyalir keturunan Jorham (Hadhram) dari garis Qahtan.

Ismail mempunyai 12 anak. Jalur Arab ini menurunkan Adnan (Bani Adnan atau Adnaniyyun) yang melahirkan Fihr (dikenal dengan nama Quraisy), leluhur Nabi Muhammad.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Antara Mudik 2021 dan Prokes di Zaman Nabi Muhammad SAW

Adapun muasal Israel merujuk pada Israil, nama lain Nabi Ya’kub (QS. Ali Imran: 93 dan QS. Maryam: 58). Ya’kub adalah putra Nabi Ishaq bin Nabi Ibrahim. Ishaq adalah adik Ismail.

Dari empat istri, Ya’kub mempunyai 12 anak laki-laki. Ke-12 orang tersebut kemudian menjadi 12 suku Bani Israil, kecuali Lawi dan Nabi Yusuf.

Keturunan Lawi umumnya menjadi imam dan masuk ke semua suku. Lawi adalah kakek buyut Nabi Musa dan Nabi Harun.

Nabi Yusuf juga tak menjadi nama suku, melainkan diturunkan pada dua putranya, Manashe dan Efraim. Dalam perjalanannya, sepuluh suku Israil dinyatakan hilang setelah penaklukan Kerajaan Israil (Kerajaan Utara) oleh Neo-Asiria sekitar abad ke-6 SM.

Baca juga: Hikmah Ramadhan: Nabi Syu’aib dan Orang-orang Curang

Orang Yahudi sekarang lebih merujuk pada keturunan Yahuda, putra Ya’kub, yang mayoritas di Kerajaan Yahuda (Kerajaan Selatan).

Jadi, kalau menelusuri lorong waktu silsilah dua bangsa yang bertikai tiada henti itu sesungguhnya begitu dekat pertalian persaudaraan mereka. Keturunan dari kakak-adik, Ismail dan Ishaq.

Sama-sama keturunan Nabi Ibrahim. Tetapi seperti kita saksikan hingga sekarang kedua keturunan itu saling berebut kuasa, hegemoni, dan saling menaklukkan.

Sangat parah dan menyedihkan! Begitulah ironi dua saudara yang mengharu-biru penduduk bumi sampai sekarang. (M Subhan SD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com