Festival Synergy Green Building Digelar, Usung Konsep Alam Natural

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu green and sustainability banyak dibahas dalam bisnis properti, termasuk para pengembang dan arsitek yang kini menciptakan kualitas lingkungan untuk masa depan lebih baik.

Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun para pelaku bisnis dan masyarakat mempunyai kepentingan dan tanggung jawab yang sama untuk membuat dunia lebih sehat dan berkelanjutan.

Berangkat dari hal tersebut, Grup Synergy Developer Indonesia menggelar Synergy Green Building Festival, sejak 8 Maret 2024-11 Maret 2024.

Acara digarap oleh Townland International untuk menciptakan konsep festival hijau.

Menurut penanggung jawab acara Ismet Natakarmana, terowongan ‘hutan’ sengaja dibuat menyerupai kondisi alam natural yang membuat para pengunjung terkesima.

Baca juga: Mengenal Escala, Kawasan Komersial Hijau di Jantung Alam Sutera

Bahkan, kursi dan lampu jamur juga dipamerkan dari pita serta kursi dari daur ulang plastic dan tutup botol oleh Mortier.

"Tidak hanya itu, di dalam acara juga dipamerkan Tiny House sebuah prototipe rumah menggunakan Cross Laminated Timber (CLT) sebagai negative carbon material dari Hiraka," tambah Ismet.

Anggota Synergi saat ini tidak kurang dari 600 pengembang properti, lebih dari 300 supplier bahan bangunan, dan 200-an arsitek dan desainer interior.

CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, Synergy Green Building Festival menjadi wadah bagi para supplier bahan bangunan, arsitek, kontraktor, desain interior, untuk mendekatkan diri ke masyarakat.

Selain itu juga memperkenalkan produk-produk berkualitas untuk dapat bekerja sama dengan para pengembang.

"Sekaligus memeroleh wawasan mengenai green development (pengembangan hijau) yang sangat luar biasa dari para pembicara yang akan hadir pada talkshow yang akan dilakukan setiap hari selama acara berlangsung," tutup dia.