September Ini, "Proving Ground" di Indonesia Resmi Meluncur

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melaksanakan soft-launching proving ground atau tempat pengujian kendaraan bermotor berstandar internasional di Indonesia pada September 2024.

Proving Ground merupakan fasilitas pengujian di outdoor test (luar ruangan) sesuai dengan standar internasional yang telah mengadopsi United Nations Agreement Concerning The Adoption of Uniform Conditions of Approval and Reciprocal Recognition of Approval For Motor Vehicle Equipment and Parts (UN Agreement).

Dengan adanya Proving Ground BPLJSKB Bekasi, pelaksanaan uji tipe yang selama ini dilaksanakan di luar negeri nantinya bisa dilaksanakan di Indonesia.

Sehingga, potensi ekspor kendaraan dari industri otomotif Indonesia akan semakin meningkat.

"Ini adalah satu tempat melakukan testing kendaraan bermotor yang dahulu kita lakukan di luar negeri sekarang kita lakukan di sini. Sehingga, industri otomotif akan lebih mudah dan kita melakukannya sendiri," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dilansir dari laman Kemenhub, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Atasi Kendala LRT Jabodebek, Kemenhub Gaet Konsultan Internasional

Proving Ground Bekasi dibangun melalui skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang diusung Kemenhub dapat menghasilkan pengujian tipe kendaraan bermotor yang lebih akurat dan memenuhi standar internasional.

Sehingga, akan meningkatkan aspek keselamatan kendaraan bermotor.

Selain itu, juga mendukung komitmen Indonesia untuk mengendalikan tingkat emisi karbon pada kendaraan, serta mengurangi ketergantungan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Nantinya, akan ada sekitar 16 fasilitas pengujian sesuai dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR) yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement. Proving ground juga digunakan sebagai tempat penelitian pengembangan industri otomotif.

Proses pembangunan proyek proving ground dimulai sejak tahun 2021 (tahap prakualifikasi). Kemudian pada tahun 2022 dilanjutkan dengan proses permintaan proposal, bidding, dan penandatanganan kesepakatan dengan badan usaha pemenang tender. Lalu, pada tahun 2023 dilakukan proses financial close dan dimulainya konstruksi.