Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang "Quick Count", Prabowo-Gibran Diminta Perkuat Program Sejuta Rumah

Kompas.com - 19/02/2024, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam perhitungan cepat (quick count) yang diumumkan sejumlah lembaga survei.

Meski tetap menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun kemenangan tersebut direspons positif oleh para pengusaha properti.

Oleh karena itu, Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto pun meminta pasangan ini fokus pada keberlanjutan Program Sejuta Rumah (PSR) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 lalu.

Menurutnya, REI akan mendorong program tersebut tetap berlanjut bahkan diperkuat. Terlebih, Prabowo-Gibran sudah mengumumkan langsung rencana pembangunan 3 juta rumah per tahun mulai tahun kedua pemerintahan mereka.

Baca juga: Paruh Pertama 2023, Program Sejuta Rumah Tembus 480.438 Unit

Joko menilai PSR adalah komitmen Jokowi sebagai bentuk perhatian terhadap penyediaan perumahan bagi MBR.

Meski terbukti berpengaruh positif pada pemenuhan perumahan nasional, namun diakui pelaksanaan PSR masih kurang optimal.

"Salah satunya karena tidak dijalankan oleh satu kementerian khusus yang fokus bekerja mengurusi persoalan perumahan," ujar Joko saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Dampaknya, kebijakan perumahan sering berubah-ubah sehingga memengaruhi capaian pembangunan. Capaian sejuta rumah juga tidak signifikan mengatasi angka kekurangan (backlog) perumahan.

Seperti diketahui, angka backlog perumahan selama satu dekade terakhir tidak banyak menurun.

Data Susenas dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka backlog rumah pada 2010 sebanyak 13,5 juta unit, tetapi pada 2020 masih mencapai 12,7 juta unit. Artinya, angka backlog hanya turun di bawah 10 persen.

Padahal, kata Joko, setiap tahun kebutuhan rumah terus bertumbuh sebanyak 800.000 unit, sedangkan daya bangun pengembang hanya 450.000 unit dengan rincian 250.000 rumah subsidi, dan 200.000 rumah komersial (non-subsidi).

Baca juga: Per April, Program Sejuta Rumah Tembus 298.203 Unit

Selama ini, pembangunan PSR kurang fokus untuk mengurangi angka backlog. Salah satunya karena peningkatan kualitas rumah masyarakat seperti bedah rumah, termasuk rumah bantuan sosial atau corporate social responsibility (CSR) juga masuk dalam data realisasi PSR.

Banyak persoalan PSR yang harus dibenahi secara komprehensif oleh pemerintah mendatang dari mulai perencanaan, pengelolaan, pembuatan kebijakan hingga insentif pembiayaan untuk mencapai realisasi sejuta rumah yang lebih optimal.

Selain itu, Founder & CEO Buana Kassiti Group itu berharap pemerintahan yang dibentuk Prabowo-Gibran dapat terus mendorong berkembangnya investasi berbasis padat karya seperti sektor properti karena dapat menimbulkan efek berganda (multiplier effect), menyerap lebih banyak tenaga kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Menurut Joko, properti merupakan ndustri padat karya yang melibatkan banyak tenaga kerja, sehingga pantas sekali dijadikan prioritas oleh pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com