JAKARTA, KOMPAS.com - Selama kurun waktu 2021-2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan penggantian maupun duplikasi 37 jembatan Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa.
Penggantian tersebut dilakukan karena jembatan CH di Jawa sudah berusia lebih dari 40 tahun.
Dari jumlah tersebut, 3 jembatan berada di Banten, 16 jembatan di Jawa Barat, 9 jembatan di Jawa Tengah, dan 9 jembatan di Jawa Timur.
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa itu jembatan CH?
Menilik lebih dalam, jembatan CH diciptakan oleh insinyur asal Selandia Baru yakni Archibald Milne Hamilton.
Dia mulai mengembangkan desain jembatan pada tahun 1927 saat memimpin pembanguna Jalan Rowanduz di Irak.
Sebagai informasi, Jalan Rowanduz merupakan rute strategis di Irak yang pembangunannya membutuhkan berbagai inovasi teknik konstruksi di dalamnya.
Pada 1932, Archibald mengembangkan idenya dan lahirlah inovasi jembatan CH yang dipatenkannya pada 1935.
Baca juga: Struktur Jembatan Menuju Km 149 Tol Padaleunyi Rusak, Investigasi Dilanjutkan
Melansir unggahan Instagram resmi Kementerian PUPR @kemenpupr, Minggu (18/2/2024), jembatan CH memiliki karakteristik berupa tiang penopang yang banyak sebagai rangkanya.
Tiang-tiang tersebut menjadi komponen prefabrikasi alias dibuat terlebih dahulu. Kemudian, tiang-tiang tinggal dibawa ke lokasi pembangunan jembatan untuk disusun.
Karena sistem tersebut, pembangunan jembatan CH menjadi efisien, waktu pembangunan lebih cepat, dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang terampil.
Teknik ini pun dinilai terbukti sangat efektif dan digunakan dalam pengembangan jembatan militer sebelum dan selama Perang Dunia II.
Jembatan CH mulai digunakan di Indonesia pada pertengahan tahun 1970-an. Selain itu, infrastruktur ini merupakan jembatan rangka baja hasil produksi Balfour Beaty di Inggris.
Terdapat dua tipe jembatan CH yakni tipe through-type (lantai bawah) di maa rangka, di mana rangka bajanya berada di atas lantai jembatan, dan deck-type (lantai atas) di mana dipasang dibawah lantai jembatan.
Umumnya, jembatan CH yang banyak dipasang di Indonesia adalah dari tipe pertama.
Setelah dibangun, jembatan CH dapat digunakan hingga puluhan tahun. Namun, ada masanya ketika jembatan harus diganti karea terus-menerus dilewati beban kendaraan berat.
Karena jembatan CH di Indonesia rata-rata usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah mengalami penurunan kondisi, Kementerian PUPR akhirnya merevitalisasi ata menduplikasi 37 jembatan CH di Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.