Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beres Diganti Kementerian PUPR, Apa Itu Jembatan Callender Hamilton?

Kompas.com - 16/01/2024, 11:33 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian PUPR telah merampungkan penggantian atau duplikasi 37 Jembatan Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa selama periode tahun 2021-2023.

Beberapa di antaranya juga telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal tahun 2024.

Proyek dengan total nilai investasi Rp 5,3 triliun ini tersebar di Banten sebanyak 3 jembatan, Jawa Barat 16 jembatan, Jawa Tengah 9 jembatan, dan Jawa Timur 9 jembatan.

Lantas, apa itu Jembatan Callender Hamilton?

Dikutip dari unggahan akun Instagram Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada Selasa (16/01/2024), nama "Callender Hamilton" pada jembatan berasal dari nama insinyur yang merancangnya, yaitu Archibald Milne Hamilton.

Archibald adalah Insinyur Teknik Sipil asal Selandia Baru yang mulai mengembangkan desain jembatan ini pada tahun 1927 di Irak.

Baca juga: Telan Rp 728 Miliar, 16 Jembatan Callender Hamilton di Jabar Beres Diganti

Kemudian, pada 1932, Archibald melahirkan desain Jembatan CH dan mematenkannya pada tahun 1935.

Jembatan CH adalah jembatan truss yang dapat dipasang dan dibongkar dengan cepat.

Secara desain, Jembatan CH terdiri dari rangkaian panel-panel rangka batang. Di mana setiap panel ini memungkinkan jembatan untuk dipasang dan dibongkar dengan cepat.

Penggunaan Jembatan CH di Indonesia, dimulai pada pertengahan tahun 1970-an yang direncanakan mampu memikul 100 persen Beban Standar Bina Marga saat itu.

Namun seiring berjalannya waktu, para ahli konstruksi menemukan indikasi fenomena kelelahan bahan (fatigue) dari baja jembatan.

Oleh karena itu, Kementerian PUPR melakukan perkuatan di beberapa bagian jembatan.

Lagipula usia layana  jembatan yang melebihi 40 tahun sehingga rentan runtuh apabila ada beban logistik yang terlalu berat, maka dilakukan penggantian atau duplikasi jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com