Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Rempang Eco-City, 7 KK Pindah ke Hunian Sementara

Kompas.com - 04/10/2023, 21:08 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pemindahan warga terdampak pengembangan kawasan industri Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terus berjalan.

Terbaru, sebanyak tujuh Kepala Keluarga (KK) menyetujui dan pindah secara serentak ke hunian sementara.

Rinciannya, empat KK memilih untuk menghuni rumah yang telah disiapkan oleh BP Batam di wilayah Sambau, Nongsa, Batam. Sedangkan tiga lainnya tinggal di rumah kontrakan yang dipilih secara mandiri.

Pemindahan ini pun menandakan perlahan masyarakat di 16 titik Kampung Tua Pualu Rempang sepakat mendukung program strategis nasional (PSN) tersebut.

Fahrudin, warga Desa Goba Sei Buluh, Kelurahan Sembulang, Rempang, Galang, Batam yang menegaskan,  pemindahan dirinya beserta keluarga dilakukan senang hati tanpa ada intevensi atau paksaan dari pihak manapun.

Baca juga: Tata Kawasan Terdampak Rempang Eco-City, Kementerian PUPR Ikut Arahan Bahlil

"Kami pindah dengan senang hati dan tanpa paksaan. Mudah-mudahan kami bisa lebih maju dan sejahtera dengan adanya program pembangunan dari pemerintah ini," kata Fahrudin, Rabu (4/10/2023).

Kendati demikian, Fahrudin meminta BP Batam dan pemerintah pusat dapat memenuhi janjinya kepada masyarakat Pulau Rempang.

“Kami yakni pemerintah tidak membohongi dan menipu rakyatnya, namun tetap saya ingatkan, bahwa janji ini tidak manis di awal saja,” ungkap Fahrudin.

Hal senada juga diungkapkan Wulan Ratna Sari, warga Sembulang Camping, Rempang, Galang, Batam yang mengaku sangat mendukung penuh program pemerintah ini.

"Saya mendukung penuh program pemerintah ini, agar ekonomi warga lebih maju. Saya mendaftar dan bersedia pindah tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun," tambah Wulan.

Wulan berharap, pengembangan kawasan industri Rempang Eco-City dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat ke depannya, khsusnya masyarakat di Pulau Rempang.

Baca juga: Akan Dibangun Infrastruktur di Kampung Baru Pulau Rempang

"Silakan berfikir positif, jangan sampai kita bercerai berai karena ulah pihak tak bertanggung jawab yang ingin mengadu domba. Kita semua memiliki hak untuk merubah hidup menjadi yang lebih baik," cetus Wulan.

Sementara itu Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menyambut baik pemindahan warga.

Menurutnya, 7 KK yang telah dipindahkan berasal dari lokasi yang berbeda-beda. Ada yang dari Sei Buluh Simpang Dapur Enam, Goba Sei Buluh, Pasir Panjang, dan Sembulang Camping.

"Sejauh ini ada 10 KK yang sudah menempati hunian sementara. Kami berharap, jumlah tersebut terus bertambah," ujar Ariastuty.

Ariastuty juga menekankan, pemindahan warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City dilakukan dengan cara yang humanis, tanpa ada intervensi ataupun paksaan.

"Tim yang bertugas di lapangan akan membantu dengan maksimal proses pemindahan hingga warga menempati hunian sementara. Dan BP Batam pun berkomitmen untuk terus melakukan pendekatan humanis dan komunikasi persuasif ke warga selama pendataan dilakukan," pungkas Ariastuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com