Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perindustrian: Kalau Industri Properti Bagus, Ekonomi Tumbuh

Kompas.com - 16/09/2023, 10:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bisnis dan industri properti memiliki prospek cerah pada masa mendatang, karena dampak dan keterkaitannya yang sangat besar terhadap perekonomian Nasional.

"Nilai tambahnya tinggi, khususnya bagi sektor manufaktur. Selain jasa konsultansi, sekitar 70-80 persen kegiatan sektor properti atau real estate didukung oleh sektor manufaktur," ujar Agus kepada Kompas.com, saat penganugerahan PropertyGuru Indonesia Property Awards 2023, Jumat (14/9/2023).

Agus menambahkan, sektor manufaktur yang mendukung sektor properti tersebut antara lain industri semen, baja, keramik, cat, dan lain-lain yang saling memengaruhi, dan tarik menarik.

Baca juga: Jepang Makin Agresif di Sektor Properti, tetapi Tak Seluruhnya Mulus

"Jadi, kalau properti bagus, maka ekonomi Nasional juga akan tumbuh positif dengan baik," imbuhnya.

Agus optimistis, pertumbuhan sektor properti akan pesat dalam beberapa tahun ke depan. Jika tahun ini mencapai 60 miliar dollar AS, sepuluh tahun ke depan diproyeksikan berada pada angka 80 miliar dollar AS.

Ekspektasi penambahan 20 miliar dollar AS ini adalah angka moderat. Dia memperkirakan penambahannya dalam satu dekade mendatang akan lebih dari 20 miliar dollar AS.

Agus memastikan, Pemerintah akan terus memperhatikan sektor properti, terutama untuk kelas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan berbagai sejumlah insentif.

Baca juga: Potensi Kerja Sama Proyek IKN antara RI-Jepang, Bendungan hingga Properti

Sementara untuk properti komersial, Agus meyakini para pengembang Nasional akan membangun secara profesional dengan memperhatikan hukum permintaan (demand), dan penawaran (supply).

Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi menambahkan, sektor properti yang telah mengalami pertumbuhan pesat pasca-pandemi Covid-19 berkontribusi sebesar 14-16 persen terhadap PDB Nasional yang diikuti dengan spillover effect kepada 185 sektor lainnya.

"Sebelumnya hanya 2,3-2,7 persen, ini membuktikan bahwa sektor properti sangat berperan besar. Ke depan kami optimistis industri properti akan kembali menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Adrianto.

Menurut penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) 2023 industri properti dan efek penggandanya selama periode 2018-2022 menghasilkan pendapatan pajak pusat sekitar Rp185 triliun per tahun atau setara 9,26 persen dari total penerimaan pajak pemerintah pusat.

Oleh karena itu, Adrianto berharap properti diapresiasi sebagai industri yang ikut membangun Indonesia. Ketika semua stakeholder mengapresiasi properti sebagai generator ekonomi oleh masyarakat, pengembang, dan pemerintah sebagai regulator, akan menjadi nilai tambah dan menguntungkan untuk ekonomi Indonesia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com