KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di bukit savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur sejak Rabu (06/09/2023) akhirnya padam pada Rabu (13/09/2023).
Diketahui, kebakaran di Bromo terjadi akibat pasangan calon pengantin yang menggunakan flare saat sesi pemotretan foto pre-wedding.
Kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan itu diperkirakan mencapai 504 hektar. Kawasan Bromo pun masih ditutup total sejak Minggu (10/09/2023) lalu.
Insiden itu pun tak hanya berdampak terhadap lingkungan di kawasan Bromo, melainkan juga industri pariwisata di sekitarnya.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno usai menghadiri kegiatan KaTa Kreatif di Kabupaten Karanganyar, Kamis (14/09/2023) lalu.
"Apa yang terjadi di Bromo sangat kita sayangkan, prihatin, karena dampaknya sangat besar. Hotel-hotel di Bromo sekarang tingkat okupansinya di bawah 50 persen karena (dampak) kebakaran hutan," ujarnya dikutip dari laman Kemenparekraf.
Baca juga: Menginap di Homestay Bromo-Tengger-Semeru? Tarifnya Mulai Rp 200.000
Atas kejadian ini, Sandiaga mendorong untuk dilakukannya kajian secara menyeluruh terkait aspek cleanliness, health, safety and environmental sustainability (CHSE) di seluruh taman nasional juga destinasi wisata berbasis alam lainnya.
"Dilakukan kajian agar aspek-aspek keselamatan yang fokus pada pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dapat berjalan dengan baik," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.