Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Bendungan Rampung Tahun 2023, Ini Daftarnya

Kompas.com - 26/06/2023, 17:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian pembangunan 13 bendungan pada tahun 2023.

Berikut daftarnya:

  1. Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat,
  2. Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten,
  3. Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,
  4. Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara, Aceh,
  5. Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh,
  6. Bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah,
  7. Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB),
  8. Bendungan Lausimeme di Deli Serdang, Sumatera Utara,
  9. Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar, Bali,
  10. Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat,
  11. Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT),
  12. Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dan
  13. Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Sementara untuk Bendungan Jlantah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunannya rampung pada akhir tahun 2023.

"Target untuk dapat diselesaikan pada akhir tahun 2023 mudah-mudahan dapat tercapai," kata Menteri Basuki, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (26/6/2023).

Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 meter kubik yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru.

Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 meter (dari dasar sungai), panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak bendungan +690 meter.

Baca juga: Progres 90 Persen, Bendungan Karian di Banten Impounding September 2023

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid mengatakan, bendungan ini dibangun sejak Juli 2019 oleh PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 965 miliar.

"Saat ini progresnya sudah sekitar 65 persen. Nantinya bendungan Jlantah akan mengairi 1.494 hektar area persawahan di kawasan Jatipuro dan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar," jelas Adenan.

Di samping sebagai sumber irigasi, bendungan Jlantah juga sebagai sumber air baku dengan kapasitas sebesar 150 liter per detik dan dapat mereduksi banjir sebesar 51,26 persen.

Kehadiran bendungan ini juga akan memberi manfaat untuk potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 mega watt (MW), serta untuk konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com