Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melesat 106 Persen, Waskita Beton Cetak Laba Bersih Rp 16 Miliar

Kompas.com - 02/05/2023, 12:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP menorehkan lonjakan laba bersih hingga 106 persen sepanjang Kuartal I tahun 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir, perseroan meraup laba bersih sebesar Rp 16 miliar.

Selain laba bersih, WSBP juga mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 26 persen atau sebesar Rp 367 miliar dibandingkan tahun lalu hanya Rp 290 miliar.

"Pendapatan usaha Kuartal I 2023 WSBP ditopang oleh capaian dari sektor precast sebesar 30 persen, readymix 52 persen, dan sektor jasa konstruksi 18 persen," jelas Asep dalam rilis, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Waskita Beton Kerjakan Erection Girder di Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2

Seiring pasca restrukturisasi utang, WSBP menargetkan pada tahun ini terdapat peningkatan kinerja keuangan dan operasional.

Sejalan dengan target perusahaan yang akan dicapai pada tahun 2023 pasca restrukturisasi, WSBP juga berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 58 miliar atau naik 29 persen dibandingkan dengan capaian gross profit (pendapatan kotor) pada tahun lalu.

“Seiring berjalannya proses kewajiban perusahaan kepada para kreditur, perusahaan terus menjaga kinerja keuangan WSBP tetap positif," kata Asep.

Lanjut Asep, pada Kuartal I 2023 WSBP mencatatkan gross profit margin sebesar 16 persen.

Menurutnya, WSBP terus berupaya mengakselerasi kinerja produksi guna mendukung kinerja penjualan serta melakukan efisiensi dalam proses produksi.

Sedangkan dari aktivitas arus kas operasi, terdapat peningkatan pada penerimaan dari pelanggan sebesar Rp 464 miliar atau naik 73 persen dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2022 yaitu sebesar Rp 267 miliar.

Selain itu, WSBP juga telah membukukan total liabilitas sebesar Rp 7,75 triliun atau turun 4 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 8,06 triliun.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan telah melakukan kewajiban sesuai dengan perjanjian perdamaian yaitu atas skema Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) atau arus kas tersedia untuk layanan utang yang telah dilakukan pembayaran pertama kepada kreditur pada 27 Maret silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com