Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, 4 Juta Meter Persegi Aset Pertamina Ditarget "Free and Clear"

Kompas.com - 15/02/2023, 14:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian ATR/BPN telah merencanakan untuk penyelesaian aset dan percepatan sertifikasi aset milik PT Pertamina (Persero).

Teranyar, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto menyerahkan 10 sertifikat tanah milik aset PT Pertamina (Persero) kepada Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada Selasa (14/02/2023).

Hadi Tjahjanto menjelaskan, target penyelesaian aset Pertamina sebanyak 136 juta meter persegi.

Hingga saat ini, sudah dirampungkan sebanyak 78 persen atau 106 juta meter persegi dan tersisa 30 juta meter persegi yang harus diselesaikan.

Sebelumnya, pada tahun 2021, aset yang berhasil dilakukan free and clear mencapai 16 juta meter persegi, tahun 2022 sejumlah 8 juta meter persegi, dan tahun 2023 sejumlah 4 juta meter persegi ditargetkan untuk selesai.

"Ini akan lebih cepat dengan catatan Pertamina menyampaikan mana saja yang harus segera disertipikasi," ujar Hadi dalam keterangan resmi dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Negara Berperadaban Tinggi Bisa Dilihat dari Cara Perlakukan Aset

Percepatan sertifikasi dan penyelesaian sengketa konflik pertanahan sejalan dengan amanah Presiden Joko Widodo, termasuk milik BUMN.

Oleh sebab itu, dia berkomitmen untuk membantu menyelesaikan permasalahan tanah milik Pertamina.

"Kami sudah memiliki unit layanan khusus di daerah sehingga dapat mempercepat proses sertipikasi tanah Pertamina," ungkapnya.

Di sisi lain, Menteri ATR/Kepala BPN juga mengingatkan jajaran Pertamina agar dapat menjaga tanah dengan memasang patok.

Seperti diberi papan peringatan yang menyatakan bahwa tanah tersebut merupakan milik Pertamina. Tujuannya, agar tanah aset Pertamina tidak diserobot oleh mafia tanah.

"Karena banyak tanah milik Pertamina tidak diberikan plang, dianggap tanah kosong. Kita harus pro aktif menyampaikan bahwa tanah itu adalah aset Pertamina," tutupnya.

Baca juga: Bantu Pemerintah Berangus Mafia Tanah, AREBI Gencarkan Sertifikasi Broker Properti

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengaku memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan aset, khususnya aset tanah bermasalah di antaranya terkait pembebasan lahan untuk proyek strategis nasional.

Oleh sebab itu, atas kerja sama yang baik dengan Kementerian ATR/BPN, ia berterima kasih dengan dukungan yang luar biasa dalam proses free and clear aset milik Pertamina.

Dia pun berharap, kerja sama bisa terus diperkuat baik untuk lahan yang belum free and clear sekitar 22 persen atau 30 juta meter persegi yang perlu diselesaikan sampai dengan tahun 2025 dan juga lahan yang diperuntukkan bagi proyek strategis nasional.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungannya sehingga permasalahan aset Pertamina satu per satu bisa kita selesaikan dan kami harap bisa terus berjalan. Dari sisi Pertamina, kami commited untuk proses ini," pungkas Nicke Widyawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com