Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pemerintah Berangus Mafia Tanah, AREBI Gencarkan Sertifikasi Broker Properti

Kompas.com - 03/02/2023, 13:30 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Demi membantu pemerintah menghadapi persoalan mafia tanah, Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) menggencarkan sertifikasi agen atau broker properti.

"Kita tahu bahwa pemerintah sedang sibuk, kesulitan menghadapi mafia tanah ya, untuk itu broker properti kami wajib bersertifikasi," ujar Ketua Umum DPP AREBI Lukas Bong saat ditemui Kompas.com, usai Musda DPD AREBI Jateng, Kamis (2/2/2023). 

Maka dari itu, AREBI kerap menggelar pelatihan kepada para broker properti, baik agen freelance maupun pekerjaan utama, dan diarahkan memenuhi syarat wajib sertifikasi.

Baca juga: REI dan AREBI Sepakat Tingkatkan Pemasaran Properti

"Untuk itu kami kolaborasi dengan Menteri Perdagangan, dan kami sudah bentuk satu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk pelatihan ini. Mereka yang mengeluarkan sertifikasi untuk tenaga ahli sebagai broker properti. Jadi wajib," lanjutnya.

Untuk mendapatkan Nomor Indok Berusaha (NIB), setiap perusahaan agen properti wajib memiliki dua tenaga ahli bersertifikat. 

Kini AREBI memiliki sebanyak 1.268 kantor tersebar di 13 DPD. Masing-masing kantor beranggotakan 10-20 orang yang telah mengedepankan sertifikasi atau legalitas.

Sementara untuk membantu pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia, Lukas mengaku telah bekerja sama dengan pemerintah pusat secara resmi.

"Kita sudah sign MoU dengan REI, asosiasi developer. Mereka mewajibkan anggotanya untuk memasarkan produknya melalui anggota AREBI. Kami sendiri wadahnya untuk broker properti kan satu-satunya saat ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ketua DPD Arebi Jateng Winasis Murni menilai kondisi pasar di Jateng sangat potensial karena berbagai faktor. Seperti yang banyak diketahui, banyak kawasan industri tersebar di Jateng.

Hal ini terbukti mengundang investor dari luar Jateng untuk membuka pabrik.

"Salah satunya karena harga tanah masih rendah, kemudian UMR masih cukup, situasi kerja lebih kondusif, enggak ada demo anarkis, kultur orang Jateng tidak ekstrim. Ini yang banyak diminati investor," terang Win. 

Win menambahkan, pemerintah sangat mendukung program ini dengan adanya kawasan industri dan infrastruktur jalan tol  yang sangat bagus cukup mendorong perkembangan di Jateng. 

"Tapi kebetulan transaksi properti di Jateng belum banyak kantor yang bisa mendukung. Padahal ini prospek sekali karena belum banyak pemainnya, ini peluang untuk masyarakat  membuka kantor seperti kami," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com