Sejumlah Proyek IKN Masuk Tahap Tender, Ada Jalan Hingga Pengendali Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai masuk tahap tender.

Proses lelang pekerjaan konstruksi ini dilakukan oleh Kementerian PUPR sebagaimana merujuk situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memang pernah menyampaikan bahwa pihaknya telah memulai proses tender pada sejumlah proyek infrastruktur.

Prinsipnya terkait pembangunan IKN, Kementerian PUPR hanya menangani pengerjaan infrastruktur dasar. Beberapa di antaranya termasuk jalan nasional dan jalan tol. 

Menurut dia saat ini beberapa pekerjaan sudah dilelang oleh Ditjen Cipta Karya. Sementara yang lainnya akan menyusul bertahap.

"Ada beberapa yang baru akan lelang Juni ini," ujar Basuki saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI dikutip dari siaran Youtube Komisi V DPR RI, Kamis (09/06/2022) lalu.

Baca juga: Salah Satu Trase Jalan Tol IKN Dilelang, Pagu Dananya Rp 2,2 Triliun

Untuk melihat proyek apa saja yang sedang dilelang, Kompas.com mengakses situs LPSE Kementerian PUPR pada Selasa (14/06/2022).

Kemudian memilih jenis pengadaan pekerjaan konstruksi, dan memasukkan kata kunci IKN serta Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) pada kolom pencarian.

Artinya, hasil pencarian khusus untuk proyek infrastruktur IKN yang bakal dilakukan pengerjaan konstruksi apabila nanti proses tender selesai.

Apabila tidak memilih jenis pengadaan itu, tentu hasiil pencarian tender akan cukup banyak. Karena ada pula jenis tender proyek IKN berupa jasa konsultasi badan usaha konstruksi.

Sehingga hanya ada beberapa proyek infrastruktur IKN yang tersaji, berikut daftarnya:

1. Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang

Kementerian PUPR melakukan tender pada proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang. Waktu pembuatan tender pada 9 Juni 2022 lalu.

Jenis pengadaannya pekerjaan konstruksi. Sementara, metode pengadaan tender-pra kualifikasi dua file-harga terendah ambang batas.

Proyek ini menggunakan APBN Tahun 2022 dengan nilai pagu paket Rp 2,2 triliun dan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Paket Rp 2,2 triliun.