Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Meruntuhkan Gedung Pencakar Langit?

Kompas.com - 22/03/2022, 16:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber BBC


KOMPAS.com – Ketika melihat gedung pencakar langit mangkrak, apa yang Anda pikirkan?

Salah satu yang muncul dari sekian pertanyaan adalah tentang bagaimana cara meruntuhkan gedung tersebut.

Dewan Pertimbangan yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta menjelaskan, terdapat teknik pembongkaran dengan memperhatikan keamanan lingkungan untuk meruntuhkan gedung.

Sementara di beberapa negara lain, pembongkaran gedung terkadang menggunakan teknik peledakan.

Teknik ini dinilai cepat, akan tetapi harus dirancang sedemikian rupa terlebih dahulu agar gedung bisa jatuh ke tempat tertentu.

Baca juga: Sejauh Mana Kualitas Gedung Bertingkat dan Pencakar Langit di Indonesia?

“Di Indonesia dilarang karena bahan peledak khawatir jika disalah gunakan,” jelas Davy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Selain itu, melakukan peledakan melibatkan persiapan yang melelahkan. Pasalnya, diperlukan waktu hingga enam bulan untuk melakukan survei struktur dan mempersiapkan ledakan dengan menghilangkan dinding bantalan non-beban.

Persiapan lain adalah melemahkan struktur pendukung, memasang muatan serta melakukan pembersihan puing-puing setelah peledakan yang bisa memakan waktu hingga dua bulan.

Lebih buruk lagi, peruntuhan gedung dengan peledakan juga pernah menjadi bencana ketika sejumlah 12 orang meninggal dunia dan 9 orang terluka akibat pembongkaran Rumah Sakit Royal Canberra di Australia tahun 1997.

Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif National Demolition Association Michael Taylor selaku kontraktor dan spesialis industri gedung bertingkat di Amerika Serikat.

Baca juga: Kapan Fasad Kaca Gedung Bertingkat Harus Dibersihkan? Ini Kata Ahli

“Ada seni dan sains di dalamnya,” jelas Taylor, dikutip dari BBC.

Akan tetapi, jika peledakan dilakukan dengan benar, metode ini bisa dicapai dengan akurasi yang tinggi.

Menurut Taylor, ledakan tahun 1991 di Balai Kota Orlando mampu dicapai tanpa memecahkan satu jendela pun pada bangunan yang berdekatan sejauh 1,2 meter.

Adapun salah satu teknik lain yang ditawarkan muncul pada taun 2008 oleh perusahaan konstruksi Jepang Kajima.

Mereka merobohkan lantai bawah dengan menurunkan struktur di atasnya menggunakan dongkrak hidrolik yang dikendalikan komputer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com