Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas Konsep Ornamen Budaya Lokal di Underpass Bulak Kapal

Kompas.com - 03/01/2022, 15:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak lama lagi, Underpass Bulak Kapal akan beroperasi penuh menyusul telah dilakukan open traffic (uji coba operasional) selama dua hari yakni, Sabtu (1/1/2022) hingga Minggu (2/1/2022).

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaahn Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan, konstruksi infrastruktur konektivitas ini telah rampung, dan menyisakan finishing tambahan.

"Pak Menteri juga minta diperbaiki finishing akhir pilar dan dinding, perapihan lanskap dan area pompa sistem drainasenya," kata Endra dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Dua Hari Ini Open Traffic, Underpass Bulak Kapal Segera Beroperasi

Setelahnya, kata Endra, uji laik fungsi (ULF) akan dilaksanakan agar bisa segera dioperasikan untuk melayani masyarakat.

Underpass Bulak Kapal yang lokasinya berada di Bekasi ini memiliki keunggulan dari sisi ornamen karena mengedepankan seni budaya lokal Betawi Bekasi.

Hal ini seperti dikutip dari situs Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR.

Ornamen tersebut diaplikasikan mulai dari visual ramp underpass yang terdiri dari Gigi Balang khas Bekasi dengan makna hidup harus selalu jujur, ulet, dan sabar.

Kemudian ornamen Puncak Rebung yang bermakna mengandung harapan baik. Sebab bambu merupakan pohon yang tidak mudah roboh oleh tiupan angin kencang sekalipun.

Selanjutnya, terdapat Sopi-sopi Bambu Runcing berujung lima berdiri tegak mengandung dua makna.

Ilustrasi ornamen Underpass Bulak Kapal BekasiDok. Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Ilustrasi ornamen Underpass Bulak Kapal Bekasi
Filosofinya melambangkan hubungan vertikal makhluk dengan Sang Pencipta, cerminan religius dan semangat patriotisme rakyat Bekasi dalam merebut serta mempertahankan bangsa dan negara.

Selain itu, terdapat ornamen di ramp underpass yang akan memasuki box underpass berupa Tari Topeng di bagian kanan dan kiri dinding underpass.

Ini merupakan seni tari yang menampilkan lawakan atau komedi dan biasanya menyangkut kisah kehidupan masyarakat kecil, diiringi dengan tarian-tarian dan alunan musik tradisional seperti gendang, rebab, gong, serta kenongan.

Baca juga: Dua Hari Ini Open Traffic, Underpass Bulak Kapal Segera Beroperasi

Pada visual box underpass terdapat beberapa ornamen seperti di baik di sisi kanan terdapat Sopi-sopi Bambu Runcing Kota Bekasi, Mata Balang khas Bekasi, dan Tarian Adat Ujungan khas Bekasi.

Sedangakan di sisi kiri terdapat ornamen Sopi-Sopi Bambu Runcing Kota Bekasi, Gigi Balang khas Bekasi, juga Tarian adat Ujungan khas Bekasi.

Adapun Underpass Bulak Kapal mulai dibangun September 2020 dengan masa kontrak hingga Maret 2022.

Menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 87 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Modern Widya Tehnical.

Secara konstruksi, underpass ini memiliki struktur bore pile dengan panjang terowongan utama 690 meter, terdiri dari 2 lajur dengan lebar masing-masing lajur 3,5 meter.

Infrastruktur ini diharapkan bisa mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas atau persimpangan dari empat arah.

Persimpangan itu dari dan menuju Jalan Ir Juanda (arah Kota Bekasi), Jalan Joyo Martono (arah pintu masuk Tol Jakarta-Cikampek), Jalan Pahlawan (arah Perumnas), dan Jalan Diponegoro (arah Tambun, Kabupaten Bekasi, sekaligus Jalur Pantura).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com