Tahun 2030, Uniqlo Akan Buat Pakaian dari Bahan Daur Ulang

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan yang menaungi Uniqlo, Fast Retailing, akan membuat produk pakaiannya dari 50 persen bahan daur ulang pada tahun 2030.

Hal itu mereka rencanakan untuk mencapai target jangka panjang perusahaan yakni menjadi perusahaan yang netral karbon pada tahun 2050.

Seperti dikutip dari Retail News Asia, saat ini, sekitar 15 persen poliester yang digunakan untuk membuat produk pakaian Uniqlo berasal dari botol PET daur ulang.

Perusahaan mengatakan akan mulai dengan serat sintetis seperti rayon dan nilon karena mulai meningkatkan rasio bahan daur ulang pakaiannya.

Baca juga: JD.ID Buka Gerai Wellio di Kasablanka Berkonsep Kafe Ritel

Selain itu, Fast Retailing juga akan berupaya meningkatkan efisiensi energi di setiap outlet yang mereka miliki. Pasalnya, outlet merupakan salah satu penyumbang terbesar untuk total emisi perusahaan.

Mereka menargetkan akan mengurangi energi hingga kurang lebih 40 persen pada toko yang berlokasi di tepi jalan dan 20 persen lebih sedikit dari toko yang berlokasi di dalam mal.

Saat ini, 64 toko Uniqlo di sembilan negara Eropa sudah menggunakan energi terbarukan. Semua toko di Amerika Utara dan beberapa di Asia Tenggara akan mengikuti jejak ini paling lambat bulan Agustus tahun depan.

Selain itu, Fast Retailing juga memiliki rencana untuk mendorong perusahaan yang terlibat dalam rantai pasokan produk untuk mengurangi emisi mereka.

Di antara penyedia bahan baku dan pabrik jahitnya, perusahaan ini menargetkan pengurangan emisi sebesar 20 persen pada tahun 2030 bila dibandingkan dengan target di tahun 2019.

Industri fashion dianggap sebagai industri paling terpolusi kedua di dunia. Karena itu, harus dilakukan langkah-langkah kongkrit dari setiap perusahaan yang terlibat bila ingin mengurangi emisi.

Merek pakaian jadi lainnya seperti Patagonia juga memiliki rencana untuk membuat produk pakian dengan 100 persen bahan daur ulang pada tahun 2025.