JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan kawasan ring of fire yang kerap mengalami letusan gunung berapi.
Erupsi yang menimbulkan gugurnya abu vulkanik ke lingkungan rumah menjadi potret umum di sejumlah wilayah tanah air yang terdampak.
Membersihkan sisa-sisa abu vulkanik di rumah menjadi kegiatan pertama pasca pulihnya kondisi kebencanaan.
Baca juga: Abu Vulkanik Bisa Didaur Ulang Jadi Bahan Bangunan, Bagaimana Caranya?
Namun, dalam membersihkannya tidak bisa sembarangan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.
Sebab, abu vulkanik dapat mengancam kesehatan Anda. Maka dari itu, simak panduan membersihkan abu vulkanik di rumah berikut ini.
Pembersihan abu vulkanik harus dilakukan sesegera mungkin. Hal pertama yang perlu diperhatikan yakni kelengkapan diri Anda dengan peralatan yang tepat.
Hal ini menurut International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), organisasi penelitian dan penyebaran informasi tentang bahaya dan dampak kesehatan dari gunung berapi.
Masker N95 dirancang untuk menyaring molekul berbahaya dari abu vulkanik bagi tubuh. Tetapi jika Anda tidak bisa mendapatkannya, gunakan masker bedah, masker skuter, kain, atau sejenisnya.
Meskipun, masker selain jenis N95 tidak akan berfungsi secara maksimal. Jadi, mungkin baiknya Anda mengenakan dua masker sekaligus.
IVHHN juga menyarankan untuk menyingkirkan abu dari atap rumah Anda terlebih dahulu. Karena beban berat dapat menyebabkannya runtuh.
Sebagian besar atap tidak dapat menahan abu basah yang lebih banyak dari empat inci atau 10 centimeter. Begini panduannya:
IVHHN menyebutkan bahwa untuk menghindari membawa lebih banyak kotoran, pembersihan bagian dalam hanya boleh dilakukan setelah bagian luar.
Selain tetap mengenakan masker, pembersihan di dalam rumah dapat menggunakan penyedot debu yang dilengkapi dengan sistem penyaringan partikulat.
Alat ini juga akan sangat membantu membersihkan abu pada karpet, furnitur, peralatan, dan sejenisnya. Berikut panduannya: