Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Harga Properti hingga Akhir 2021 Masih Tertahan

Kompas.com - 15/11/2021, 11:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan harga properti residensial pada triwulan IV-2021 diprakirakan masih tertahan.

Seperti diketahui, hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan III-2021.

Terlihat dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III-2021 sebesar 1,41 persen year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2021 yaitu 1,49 persen (yoy).

Sementara pada triwulan IV-2021, responden memprakirakan pertumbuhan harga properti masih akan tertahan.

Baca juga: Penjualan Properti Masih Seret di Triwulan III, Ini Pemicunya

Hal ini, terindikasi dari pertumbuhan IHPR triwulan IV-2021 sebesar 1,19 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,41 persen (yoy) pada triwulan III-2021 maupun triwulan IV-2020 yakni 1,43 persen (yoy).

Perlambatan pertumbuhan harga properti residensial diprakirakan terjadi pada seluruh tipe rumah, yaitu tipe kecil, menengah, dan besar.

Masing-masing diprakirakan tumbuh sebesar 1,78 persen (yoy), 1,19 persen (yoy), dan 0,60 persen (yoy), lebih rendah dari 2,03 persen (yoy), 1,9 persen (yoy), dan 0,80 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Perlambatan kenaikan harga diprakirakan terjadi pada seluruh tipe rumah karena masih berlanjutnya diskon PPN 10 persen.

Secara spasial, perlambatan diprakirakan terjadi di sebagian besar kota yang disurvei, terutama di Medan dan Yogyakarta yang diprakirakan tumbuh sebesar 2,24 persen (yoy) dan 2,76 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan 2,96 persen (yoy) dan 3,24 persen (yoy) pada triwulan III-2021.

Baca juga: Medan, Pekanbaru, dan Padang Tumbuh Paling Lambat soal Indeks Harga Properti Residensial

Secara triwulanan, pertumbuhan harga properti residensial pada triwulan IV-2021 juga diprakirakan tertahan.

Pertumbuhan harga rumah pada triwulan IV-2021 diprakirakan sebesar 0,01 persen quarter to quarter (qtq), lebih rendah dibandingkan 0,34 persen (qtq) pada triwulan III-2021 maupun 0,22 persen (qtq) pada triwulan IV-2020.

Perlambatan pertumbuhan harga rumah triwulanan diprakirakan akan terjadi pada seluruh tipe rumah dan di sebagian besar kota yang di survei.

Terutama di Samarinda dan Pekanbaru yang masing-masing diprakirakan sebesar 0,13 persen (qtq) dan 0 persen (qtq), lebih rendah dibandingkan 2,05 persen (qtq) dan 0,97 persen (qtq) pada triwulan III-2021.

Sebagai informasi, survei BI dilakukan terhadap sampel pengembang proyek perumahan (developer) di 16 kota yaitu Jabodebek dan Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta.

Kemudian, Manado, Makasar, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan, Batam, dan Balikpapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com