Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Properti Masih Seret di Triwulan III, Ini Pemicunya

Kompas.com - 14/11/2021, 21:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan properti residensial primer pada Triwulan III-2021 masih menunjukkan tren penurunan secara tahunan atau year on year (yoy).

Kondisi ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan pada indeks harga properti residensial (IHPR).

Hal tersebut sebagaimana dilansir dari hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) triwulan III-2021 yang telah diterbitkan Bank Indonesia (BI).

Penjualan rumah tercatat mengalami kontraksi sebesar -15,19 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi sebesar -10,01 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya, namun masih lebih baik dari -30,93 persen (yoy) pada triwulan III-2020.

Penurunan volume penjualan pada triwulan III-2021 disebabkan oleh penurunan penjualan yang signifikan pada tipe rumah kecil yakni -32,99 persen (yoy).

Baca juga: Medan, Pekanbaru, dan Padang Tumbuh Paling Lambat soal Indeks Harga Properti Residensial

Sedangkan tipe rumah menengah dan besar tercatat mengalami kenaikan, masing-masing tercatat 7,01 persen (yoy) dan 45,57 persen (yoy).

Responden menyampaikan terhambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena kenaikan harga bahan bangunan (17,01 persen).

Kemudian, masalah perizinan atau birokrasi (13,44 persen), suku bunga KPR (12,22 persen), proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (11,31 persen), dan terkait perpajakan (8,43 persen).

Sementara, secara triwulanan, penjualan properti residensial triwulan III-2021 terpantau
mengalami perbaikan dan naik sebesar 1,67 persen (qtq), setelah pada triwulan sebelumnya
alami kontraksi -13,02 persen (qtq).

Kenaikan penjualan rumah terjadi pada tipe rumah menengah dan besar, sedangkan tipe rumah kecil masih mengalami penurunan yang lebih dalam.

Seperti diketahui, survei BI ini dilakukan terhadap sampel pengembang proyek perumahan
(developer) di 16 kota yaitu Jabodebek dan Banten, Bandung, Surabaya, Semarang.

Kemudian, Yogyakarta, Manado, Makasar, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan, Batam dan Balikpapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com