Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Diwarnai 1.361 Liter Cat, Begini Panorama Baru Nepal Van Java

Kompas.com - 15/10/2021, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.361 liter cat diaplikasikan pada 300 rumah warga di Nepal Van Java, Magelang, Jawa Tengah.

Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon Paint Topan Wijaksono mengatakan, jumlah volume tersebut setara dengan 6.805 meter persegi.

Nepal Van Java merupakan julukan dusun tertingi di Magelang, Jawa Tengah yaitu Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik.

Topan mengungkapkan, Nippon Paint melihat potensi besar Dusun Butuh, Kaliangkrik, menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan.

Baca juga: Komunitas Mural Berharap Kampung Warna Warni Jadi Obyek Wisata

"Dengan bantuan pengecatan, memberikan dampak agar Nepal van Java semakin berwarna dan pouler karena menyerupai pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal," ujar Topan dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).

Pada kegiatan corporate social responsibility (CSR) ini, Nippon Paint melibatkan karyawan dan karyawati untuk turun langsung bersama warga Desa Butuh melakukan pengecatan selama 336 jam pengerjaan.

Cat yang digunakan dalam mewarnai Dusun Butuh adalah Weatherbond, Vinilex, Pylox, Elastex Waterproof 3-IN-1, Matex Cat Genteng.

Selain itu, untuk menunjang kebersihan, Nippon Paint memanfaatkan kemasan cat selesai pakai sebagai tempat sampah yang akan diletakkan di beberapa titik kawasan Kaliangkrik.

Dusun Butuh di Magelang, Jawa Tengah.Dok. Nippon Paint. Dusun Butuh di Magelang, Jawa Tengah.
Sementara itu, Ketua Panitia dan Kepala Dusun Butuh Kaliangkrik Lilik Setiyawan mengungkapkan, kepopuleran Nepal van Java juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat.

Baca juga: Nippon Paint Donasikan Cat Anti-Mikroba untuk RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Warga dengan jumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari 475 kartu keluarga (KK) kini memiliki lapangan usaha baru.

"Misalnya, membuka warung makan atau kopi, kru parkir, hingga kru ojek. Hal tersebut membuktikan bahwa Nepal van Java mengangkat perekonomian warga," kata dia.

Saat ini, wisata Nepal van Java sudah melakukan simulasi pembukaan secara bertahap sejak dua pekan ini.

"Dalam tahap simulasi mada Pandemi Covid-19 ini, terhitung sekitar 3.000 orang berkunjung berdasarkan perhitungan akumulatif pada kunjungan hari biasa dan akhir pekan,” tutup Lilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com