Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

61 Bendungan Dimanfaatkan untuk Peningkatan Produksi Energi Terbarukan

Kompas.com - 22/09/2021, 08:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan ada sebanyak 61 bendungan yang akan terbangun sepanjang periode 2020 hingga 2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dibangunnya bendungan tentu dapat bermanfaat terutama dalam meningkatkan suplai air lahan pertanian. 

"Kementerian PUPR menargetkan selama periode 2020 hingga 2024 akan ada sebanyak 61 bendungan yang dibangun," kata Basuki dalam keterangannya, Selasa (21/9/2021).

Kementerian PUPR juga akan terus mendorong fungsi dari bendungan yang telah dibangun tersebut salah satunya dengan memanfaatkan lahan bendungan untuk memproduksi energi terbarukan.

Baca juga: Lima Fakta Menarik Bendungan Bendo di Jawa Timur

Basuki menjelaskan selama periode 2020-2024, Kementerian PUPR juga akan merehabilitasi total 2 juta hektar sistem irigasi dan membangun 500 hektar sistem irigasi baru.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini masih menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Basuki menilai pembangunan infrastruktur yang terpadu dapat meningkatkan daya saing, menjamin keadilan sosial dan memperkuat persatuan nasional.

Dengan begitu pembangunan infrastruktur tidak bisa berdiri sendiri, namun harus dikoneksikan dengan pengembangan wilayah-wilayah produktif seperti area industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan.

Untuk menjamin keamanan semua infrastruktur yang dibangun, Kementerian PUPR secara berkala memperbarui standar yang berkaitan dengan desain, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan.

Kementerian PUPR akan selalu mendorong dan mengapresiasi segala bentuk inovasi dalam pembangunan infrastruktur.

Hal itu karena dapat memberikan nilai tambah dan memberikan sentuhan humanis dalam setiap pembangunan.

"Termasuk pengembangan peta risiko bencana gempa, dan mendirikan Komite Keamanan Bendungan, Komite Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan, serta Komite Keselamatan Bangunan Gedung yang melibatkan para ahli di bidangnya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com