Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Air Baku Pelabuhan Patimban Bakal Dipasok Bendungan Sadawarna

Kompas.com - 13/09/2021, 13:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan air baku kawasan Pelabuhan Patimban akan dipasok Bendungan Sadawarna.

Selain Pelabuhan patimban, kawasan Pantura Jawa Barat khususnya Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, serta Kabupaten Sumedang, juga mendapat pasokan dari bendungan ini.

Jumlah pasokan air baku dari Bendungan Sadwarna ke wilayah tersebut mencapai 0,36 hingga 1 meter kubik per detik.

Selain memasok air baku, bendungan yang berlokasi di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat ini juga memiliki potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 megawatt (MW).

Sadawarna merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang sumber daya air (SDA).

Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta meter kubik untuk menyuplai irigasi seluas 4.500 hektar di Kabupaten Subang dan Indramayu.

Baca juga: Bendungan Paselloreng Dukung Sulsel Jadi Lumbung Pangan Nasional

Suplai air irigasi diharapkan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya hingga tiga kali setahun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, bendungan dibangun untuk meningkatkan volume tampungan air.

"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan jaringan irigasinya. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," terang dia dalam siaran pers, Senin (13/09/2021).

Bendungan Sadawarna membendung Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara yang memiliki panjang 137 kilometer mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya utara Jawa Barat.

Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.Dok. Kementerian PUPR. Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Dengan luas genangan 720 hektar, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir di tiga kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu sebesar 26,90 meter kubik per detik.

Konstruksi Bendungan Sadawarna telah dimulai sejak November 2018 dan ditargetkan selesai Agustus 2022.

Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA Kementerian PUPR dengan total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1,9 triliun.

Baca juga: Butuh Lima Tahun, Bendungan Way Sekampung Kini Siap Beroperasi

Pembangunan Bendungan Sadawarna terbagi dalam dua paket yaitu Paket I dilaksanakan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk- PT Daya Mulia Turangga-PT Barata Indonesia dengan skema kerja sama operasi (KSO) sebesar Rp 1 triliun.

Pekerjaan Paket I meliputi bendungan utama, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan elektrikal, serta bangunan pengelak.

Progres pembangunan Bendungan Sadawarna pada paket ini sudah mencapai 58,65 persen. 

Sedangkan Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya (Persero) serta PT Adhi Karya (Persero) Tbk senilai Rp 907,6 miliar.

Saat ini, kemajuan pembangunan Paket II telah mencapai Rp 54,58 persen dengan pekerjaan berupa spillway, jalan akses, serta bangunan fasilitas.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com