Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Fakta Menarik Bendungan Bendo di Jawa Timur

Kompas.com - 07/09/2021, 22:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan proyek Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, kehadiran bendungan ini dapat menyediakan irigasi untuk 7.800 hektar sawah dan menjadi pasokan air baku untuk masyarakat sekitar.

“Bendungan ini akan menyediakan irigasi untuk 7.800 hektar sawah dan juga pasokan air baku 370 liter per detik serta bisa mengurangi banjir, mereduksi banjir sebesar 31 persen atau 117 meter kubik per detik,” kata Jokowi, Selasa (07/09/2021).

Berikut lima fakta menarik dari Bendungan Bendo:

1. Dibangun dengan nilai investasi Rp 1,05 triliun

Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengungkapkan, nilai kontrak proyek ini mencapai Rp 1.051.158.000 dan dibagi menjadi dua tahap.

Baca juga: Usai Bendungan Bendo, 9 Bendungan Lagi Diresmikan hingga Akhir 2021

Untuk tahap I dialoklasikan anggaran sebesar Rp 716.580.000 dan tahap II sebesar Rp 334.578.000.

“Dalam pembangunan Bendungan Bendo ini, Hutama Karya berkolaborasi dengan Wijaya Karya dan Nindya Karya di bawah supervisi Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Novias.

Cakupan pekerjaan antara lain pekerjaan jalan akses masuk, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan fasum (fasilitas umum) serta pekerjaan bendungan utama.

2. Suplai irigasi 7.800 hektar

Novias menjelaskan pembuatan Bendungan Bendo ini dirancang agar dapat menyuplai air untuk daerah irigasi Bendo dengan luas 3.300 hektar dan suplesi (tambahan/bukan
suplai utama) daerah irigasi Smart Irrigation Monitoring (SIM) dengan luas 4.500 hektar.

Selain itu, Bendungan Bendo sendiri bertujuan untuk penyediaan air baku dengan debit sebesar 370 liter per detik serta mereduksi banjir dalam Q1000 dari 420 meter kubik per detik menjadi 290 meter persegi per detik.

Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo Jawa TimurHutama Karya Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur
3. Gunakan ragam alat konstruksi dan pengeboran bawah tanah horizontal

Untuk percepatan pembangunan bendungan, Hutama Karya menggunakan beberapa peralatan
konstruksi yang memudahkan pelaksanaan pekerjaan yaitu Inclinometer berfungsi untuk menganalisa kemiringan yang terjadi pada tanah.

Surface Settlement dan Crest Settlement Survey Point yang berfungsi untuk memantau serta mengetahui besarnya penurunan pada lokasi puncak bendungan dan lereng down stream.

Baca juga: Bendungan Bendo Diresmikan, Mampu Airi 7.800 Hektar Sawah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com