Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Kawasan Minapolitan, Kantor Pertanahan Gresik Tata Bantaran Bengawan Solo

Kompas.com - 01/09/2021, 23:00 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Bantaran sungai Bengawan Solo akan ditata untuk mendukung pengembangan  Kawasan Minapolitan di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik.

Penataan ini termasuk kepemilikan, dan syarat administratif bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.

Adapun Kawasan Minapolitan merupakan konsep pembangunan ekonomi yang berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip integrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan pembangunan.

Sebagai langkah awal, Pemerintah Desa (Pemdes) Randuboto bersama warga yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo menggelar rapat konsolidasi tanah komprehensif bersama Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Gresik, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Petrokimia Gresik Reaktivasi Unit ASP Bantu Ketersediaan Oksigen

Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Gresik Asep Heri mengatakan dukungannya terkait pengembangan Kawasan Minapolitan.

Namun untuk menuju ke arah tersebut, dibutuhkan sinergi yang baik dan saling mendukung antar-lembaga. Mulai dari tingkatan Pemdes, Pemda hingga Pemerintah Pusat.

"Ada penataan ulang mengenai peruntukan pemanfaatan tanah, jadi diatur betul Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos). Konsolidasi tanah komprehensif itu selain tanah diatur, kebutuhan masyarakat juga dibantu," ujar Asep.

Asep menjelaskan, sebelum melangkah lebih jauh terkait pengaturan pendukung, fasum dan fasos, termasuk penataan jalan, pihaknya akan lebih dulu membantu warga bantaran sungai dalam hal kepemilikan sertifikat tanah.

"Program ini induknya Dana Alokasi Khusus (DAK) integrasi didanai Kementrian PUPR, tetapi dibarengi dengan program ATR/BPN konsolidasi tanah. Jadi nanti ada penataan tanah dulu," kata Asep.

Untuk tahap pertama, akan ada 186 rumah warga yang berada di bantaran sungai yang dijadikan proyek percontohan.

Warga bakal dibantu dalam hal pengurusan sertifikat kepemilikan lahan.

"Selain bidang tanah ditata, kebutuhan dasar masyarakat juga dibantu. Seperti pengurusan sertifikat tanah, pemasangan instalasi listrik, PDAM, jalan dan lain sebagainya," ucap Asep.

Kepala Desa Randuboto Andhy Sulandra menyatakan kesiapannya menerima program DAK Integrasi sebagai upaya penataan kawasan bantaran sungai.

Ia juga bersyukur, mendapatkan surat balasan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait penetapan batas bantaran sungai.

"Kami bersyukur, karena puluhan tahun sejak zaman kolonial dulu itu kami tidak tahu garis sempadan. Tapi melalui surat keputusan yang kami terima seminggu lalu, kini jadi tahu," tutur Andhy.

Lebih lanjut Andhy menuturkan, sungai Bengawan Solo di wilayah yang dipimpinnya merupakan sungai tidak bertanggul, sehingga garis sempadan ditentukan minimal 15 meter dari bibir sungai.

"Masyarakat sangat mendukung dan gembira, karena kini tahu batas wilayah. Apalagi jika ada program DAK Integrasi didanai Kementrian PUPR lolos, tentu akan menjadikan wilayah kami lebih maju dan ekonomi masyarakat semakin meningkat," kata Andhy.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com