Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Tahap Uji Beban, Jembatan Sei Alalak Diresmikan dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 01/09/2021, 16:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan pembangunan Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter di Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai progres konstruksi 90,30 persen.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan awal September 2021, Jembatan Sei Alalak memasuki tahap uji coba beban. 

"Jembatan Sei Alalak diuji beban atau loading test oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada awal September 2021," kata Endra kepada Kompas.com, Selasa (31/8/2021).

Menurut Endra, setelah melalui tahap uji coba, selanjutnya Jembatan Sei Alalak dapat diresmikan dan siap beroperasi.

Baca juga: Kabar Terkini Proyek Jembatan Sei Alalak, “Cable Stayed Bridge” Lengkung Pertama di Indonesia

"Setelah uji coba selesai kita bisa resmikan penggunaan jembatannya. Mengenai waktu peresmiannya akan menunggu jadwal dari Istana Negara. Kami akan laporkan terlebih dahulu," ujarnya.

Untuk itu, Endra berharap, pertengahan atau minggu kedua September 2021, proses tersebut tuntas untuk segera diterbitkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito mengatakan Jembatan Sei Alalak merupakan jembatan dengan tipe cable stayed berbentuk melengkung pertama di Tanah Air.

Menurutnya proyek ini tentu menambah portofolio dan rekam jejak Wika sebagai kontraktor yang concern dan implementatif dalam pengembangan teknologi terkini konstruksi jembatan modern.

Sebelumnya, perseroan juga turut mengambil peran vital dalam konstruksi signature jembatan di antaranya Jembatan Suramadu, Jembatan Cikubang, Jembatan Merah Putih, Jembatan Tumbang Samba, Jembatan Tayan hingga Simpang Susun Semanggi.

Baca juga: Indonesia Punya 12 Jembatan Cable Stayed Ikonik

"Hal ini menunjukkan bahwa engineer-engineer muda Wika, engineer Indonesia memiliki kapasitas dan kapabilitas knowledge, inovasi dan daya saing yang cukup tinggi dalam percaturan konstruksi global," kata Agung.

Metode konstruksi yang digunakan pada Jembatan Sei Alalak adalah longline matchcast system. Sistem precast ini mampu menciptakan efisiensi biaya dan mengoptimalkan kualitas terbaik.

Kemudian, geometri tiang pylon asimetris ditujukan untuk mengatur cable stayed agar tidak bersinggungan dan tetap berada di luar deck jembatan serta menambah estetika.

Beton yang digunakan adalah beton kualitas tinggi fc’45 Mpa (K-500 ) dengan kandungan material lokal guna mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada.

Sehingga efektivitas dan keberhasilannya, bisa menjadi percontohan sekaligus referensi bagi proyek-proyek lainnya.

"Wika menyampaikan terima kasih atas kepercayaan besar yang diberikan oleh Kementerian PUPR. Insha Allah, proyek ini dapat di-deliver tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan dan bisa menjadi titik ungkit kebangkitan ekonomi Banjarmasin dan Kalimantan Selatan,” tutur Agung. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com