Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Gotong Royong: Susunan, Program Kerja, dan Kejatuhan

Kompas.com - 21/04/2021, 18:47 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabinet Gotong Royong adalah kabinet yang dibentuk di bawah kepresidenan Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz.

Kabinet ini dibentuk pada 10 Agustus 2001 dan masa baktinya berakhir pada 20 Oktober 2004.

Selama kabinet ini bertugas, Presiden Megawati tidak pernah melakukan perombakan kabinet, namun mengangkat menteri ad-interim, karena terdapat beberapa menteri yang undur diri.

Baca juga: Kabinet Persatuan Nasional: Latar Belakang, Susunan, dan Program Kerja

Susunan 

Setelah Presiden Gus Dur turun dari jabatannya, maka kabinet yang ia bentuk, Kabinet Persatuan Nasional berakhir. 

Kemudian posisi Presiden Indonesia digantikan oleh Megawati Soekarnoputri yang menjadi awal terbentuknya kabinet baru, Kabinet Gotong Royong. 

  1. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: 1. Susilo Bambang Yudhoyono 2. Hari Sabarno, M.B.A., M.M.
  2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Prof. Dr. Dorodjatun Kuntjoro Jakti
  3. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: 1. Drs. Muhammad Jusuf Kalla 2. Prof. Drs. Abdul malik Fadjar, M.Sc.
  4. Menteri Dalam Negeri: Hari Sabarno, M.B.A., M.M.
  5. Menteri Luar Negeri: Dr. Nur Hassan Wirajuda, S.H., M.A.L.D., L.L.M. 
  6. Menteri Pertahanan: H. Matori Abdul Djalil
  7. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia: Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. 
  8. Menteri Keuangan: Dr. Boediono 
  9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.S., M.Sc. 
  10. Menteri Perindustrian dan Perdagangan: Rini M.S. Soewandi 
  11. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih 
  12. Menteri Kehutanan: Dr. Ir. M. Prakosa, Ph.D. 
  13. Menteri Perhubungan: Agum Gumelar 
  14. Menteri Kelautan dan Perikanan: Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S. 
  15. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Jacob Nuwa Wea 
  16. Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah: Dr. Ir. Soenarno, Dipl. H.E. 
  17. Menteri Kesehatan: dr. Achmad Sujudi, M.P.H. 
  18. Menteri Pendidikan Nasional: Prof. Drs. Abdul malik Fadjar, M.Sc. 
  19. Menteri Sosial: H. Bachtiar Chamsyah, S.E. 
  20. Menteri Agama: Prof. Dr. Said Aqiel Munawar 
  21. Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata: Drs. I Gde Ardika 
  22. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Ir. M. Hatta Rajasa 
  23. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah: H. Alimarwan Hanan, S.H. 
  24. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Nabiel Makarim, M.A., M.S.M. 
  25. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan: Hj. Sri Redjeki Sumaryoto, S.H. 
  26. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara: Drs. H.M. Feisal Tamin 
  27. Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia: Drs. Manuel Kaisiepo 
  28. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Drs. Kwik Kian Gie 
  29. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara: Ir. Laksamana Sukardi 
  30. Menteri Negara Komunikasi dan Informasi: H. Syamsul Mu’arif, M.B.A. 
  31. Jaksa Agung: H. Mohammad Abdurrahman, S.H. 
  32. Sekretaris Negara: Bambang Kesowo, S.H., L.L.M. 
  33. Kepala Badan Intelijen Negara: Ir. Drs. H. Abdullah Makhmud Hendro Priyono, S.H., S.E., M.B.A.

Baca juga: Kabinet Reformasi Pembangunan: Penetapan, Susunan, dan Program Kerja

Program Kerja 

  1. Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
  2. Meneruskan proses reformasi dan demokratisasi dalam seluruh aspek kehidupan nasional, melalui kerangka, arah dan agenda yang lebih jelas, dengan terus meningkatkan penghormatan terhadap HAM. 
  3. Normalisasi kehidupan ekonomi dan memperkuat dasar bagi kehidupan perekonomian rakyat. 
  4. Melaksanakan penegakan hukum secara konsisten, mewujudkan rasa aman serta tenteram dalam kehidupan masyarakat, dan melanjutkan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). 
  5. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif, memulihkan martabat bangsa dan negara, serta kepercayaan luar negeri termasuk lembaga-lembaga pemberi pinjaman dan kalangan investor terhadap pemerintah. 
  6. Mempersiapkan penyelenggaraan pemilu tahun 2004 yang aman, tertib, bebas, rahasia, dan langsung. 

Baca juga: Kabinet Ampera I dan II: Susunan, Program Kerja, dan Kejatuhan

Kejatuhan 

Megawati Soekarnoputri kembali mencalonkan dirinya untuk menjadi Presiden Indonesia selanjutnya lewat Pemilu 2004. 

Namun, setelah hasil perolehan didapat, Megawati mengalami kekalahan suara sekitar 40-60 persen.

Setelah Megawati tidak lagi melanjutkan jabatannya sebagai Presiden RI, maka Kabinet Gotong Royong juga berakhir dan telah terbentuk kabinet baru, Kabinet Indonesia Bersatu di bawah Susilo Bambang Yudhoyono. 

Referensi: 

  • Susanto, Ready. (2018). Mari Mengenal Kabinet Indonesia. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com