JAKARTA, KOMPAS.com - Air menjadi kebutuhan vital kehidupan manusia. Air tidak hanya untuk dikonsumsi, tetapi juga berbagai kegiatan di rumah, seperti mandi, mencuci piring, mencuci pakaian, hingga mengepel rumah.
Namun, banyak pengguna air di perumahan harus menghadapi salah satu karakteristik air yang kurang menarik, seperti kesadahan.
Baca juga: Cara Membersihkan Noda Air Sadah pada Kloset
Air sadah adalah pengukuran konsentrasi mineral, terutama kalsium dan magnesium, serta sejumlah logam lain, yang secara alami terlarut dalam air minum.
Penggunaan air sadah dapat meninggal noda serta berdampak negatif pada sejumlah aktivitas sehari-hari, termasuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuci piring.
Tentu saja, air sadah menjadi masalah di mana pun Anda tinggal. Untungnya, dampak buruk air sadah dapat dikurangi dengan memasang pelembut air.
Alat pelembut air berfungsi menghilangkan mineral dalam air sadah biasanya dengan menukar ion kalsium dan magnesium dengan natrium atau ion kalium.
Nah, dikutip dari Bobvila, Kamis (15/2/2024), berikut beberapa tanda rumah memerlukan pelembut air.
Baca juga: Cara Membersihkan Noda Air Sadah yang Membandel di Kloset
Selain itu, noda dapat meninggalkan endapan putih bersisik di sekitar keran air. Solusi jangka pendek untuk noda air sadah pada perlengkapan adalah merendam noda dalam 236 mililiter pemutih dan 354 mililiter detergen bubuk pencuci piring.
Dua bahan ini bisa menghilangkan endapan putih pada keran, semprot dengan cuka putih, diamkan beberapa menit, lalu bilas dan lap hingga bersih dengan kain lembut.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Air Sadah dengan Bahan Alami
Selanjutnya, tanda rumah memerlukan pelembut air adalah penumpukan skala. Endapan mineral—dikenal sebagai kerak atau kerak kapur—dapat menumpuk di teko, teko kopi, peralatan makan, dan peralatan gelas, sehingga meninggalkan lapisan tipis berkapur yang sulit dihilangkan.
Lebih buruk lagi, kerak dapat menumpuk di dalam peralatan yang menggunakan air, seperti mesin pencuci piring dan mesin cuci, serta di dalam sistem perpipaan sehingga memerlukan biaya perbaikan yang mahal.
Seiring waktu, penumpukan kerak dapat menyumbat pipa. Jika hal ini terjadi, sistem pemanas harus bekerja lebih keras untuk mendorong air masuk.
Selain itu, penumpukan kerak dapat mempengaruhi efisiensi energi boiler dan pemanas air panas.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Air Sadah di Kloset, Pakai Cuka dan Soda Kue