Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 6 Kesalahan Saat Pengomposan yang Harus Dihindari

Kompas.com - 28/01/2024, 12:10 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kompos adalah pupuk organik yang mudah dibuat di rumah karena prosesnya mudah dan bahan-bahan yang dibutuhkan mudah ditemukan.

Meskipun mudah, dalam praktiknya masih banyak kesalahan pengomposan yang sering dilakukan. Akibatnya, proses pengomposan gagal dan tidak bisa diaplikasikan ke tanaman.

Dilansir dari Gardening Know How, Minggu (28/1/2024), berikut ini beberapa kesalahan saat pengomposan yang harus dihindari.

Baca juga: 5 Masalah Umum dalam Pembuatan Kompos, Bau hingga Berlendir

Menggunakan bahan organik yang salah

Membuat kompos atau pupuk organik bisa menggunakan sampah makanan di dapur.SHUTTERSTOCK/Ann Bulashenko Membuat kompos atau pupuk organik bisa menggunakan sampah makanan di dapur.

Sampah dapur merupakan salah satu bahan organik yang bisa dikompos. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua bahan dapur bisa diproses menjadi kompos.

Bahan dapur yang tidak dikompos antara lain; daging, lemak, tulang, dan produk susu karena bisa mengundang hama dan memicu patogen berbahaya. Selain itu, saat daging dan produk susu dikompos, maka akan mengeluarkan aroma tak sedap.

Sementara itu, sampah dapur yang bisa dikompos meliputi; kulit sayuran dan buah, sisa sayur dan buah, kulit telur, serta ampas kopi dan teh.

Sampah dapur tersebut ditumpuk dalam wadah tertutup dengan menambahkan lapisan bahan berwarna cokelat seperti kertas dan tanah untuk menghindari hama seperti lalat dan meminimalkan bau tidak sedap.

Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos

Tidak merobek kertas

Selain sampah dapur, kertas juga bisa diolah menjadi kompos. Kesalahan saat pengomposan kertas yaitu tidak merobek kertas dan langsung menumpuknya begitu saja.

Penumpuk kertas tanpa merobeknya membuat sirkulasi oksigen tidak berjalan lancar. Akibatnya, kertas mudah berjamur dan tidak bisa digunakan sebagai kompos.

Komposisi bahan tidak tepat

Pengomposan membutuhkan bahan hijau dan cokelat dengan komposisi yang tepat. Idealnya, perbandingan antara bahan cokelat dan hijau yaitu 4:1.

Bahan cokelat yang sering digunakan yaitu daun, kertas, serpihan kayu, dan jerami. Sedangkan bahan hijau yang biasanya digunakan seperti sisa makanan, potongan rumput, pupuk kandang, dan gulma segar.

Jika kompos kekurangan bahan cokelat, maka kompos akan bau kotoran atau amonia. Sementara itu, jika kompos terlalu kering atau tidak panas, maka perlu ditambahkan lebih banyak bahan hijau.

Baca juga: Agar Sisa Makanan Tak Terbuang Percuma, Bikin Kompos dengan Biopori

Menggunakan tanaman sakit sebagai bahan kompos

Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga.SHUTTERSTOCK/JEROME.ROMME Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga.

Saat ada tanaman sakit, biasanya tanaman tersebut akan dimusnahkan. Meskipun sisa tanaman merupakan salah satu bahan kompos, namun tanaman sakit tidak boleh diolah sebagai kompos.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com