JAKARTA, KOMPAS.com - Berinvestasi pada seprai bukan hanya masalah pola dan warna seprai yang cocok untuk kamar tidur. Penggunaan sehari-hari berarti daya tahan merupakan faktor kunci untuk dipertimbangkan dalam memilih seprai.
Dikutip dari Living Etc, Rabu (5/7/2023), saat menilai kinerja seprai, semuanya bermuara pada bahan dan kualitasnya. Ini juga tentang jumlah utas benang.
Hitungan benang diciptakan untuk mengukur katun dan merupakan alat yang berguna untuk mengukur jumlah benang yang ditenun menjadi 6,4 cm kain. Semakin tipis benangnya, semakin banyak yang bisa Anda masukkan ke dalam 6,4 cm kain.
Baca juga: Cara Merawat dan Mencuci Seprai Bambu agar Tahan Lama
Dengan demikian, jumlah benang bisa menjadi alat yang cukup rumit untuk mengukur kain yang berbeda dengan benang yang berbeda, tetapi membantu Anda memahami seberapa tahan lama suatu kain.
Ketiga, Anda perlu melihat tenunan untuk memahami seberapa tahan lama sebuah kain.
Berikut beberapa bahan seprai yang paling tahan lama.
Katun adalah kain yang paling umum dan sering dianggap sebagai bahan seprai terbaik. Katun banyak dipilih karena sifatnya yang dapat bernapas dan harganya relatif murah.
Baca juga: 6 Penyebab Anjing Suka Mencakar Seprai dan Cara Menghentikannya
Seprai katun juga mudah dirawat dan merupakan salah satu opsi yang lebih tahan lama di pasaran, tetapi beberapa tenunan dan jenis lebih tahan lama daripada yang lain.
Desainer interior Irene Gunter suka katun kuas, juga dikenal sebagai kain flanel. Bahan ini lebih tahan lama dibandingkan katun biasa karena proses penyikatan yang dilakukannya.